IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN-Pegadaian Kantor Wilayah (Kanwil) IV Balikpapan terus menguatkan peran bank sampah binaannya dengan menggelar konsolidasi di Ruang Langen, Pegadaian Kanwil IV Balikpapan, Jalan Jenderal Sudirman Stalkuda, Kamis (8/8/2024).

Kegiatan diikuti para pengurus bank sampah se-Kalimantan untuk memperkuat sinergi.

Konsolidasi ini dibuka oleh Pemimpin Pegadaian Kanwil IV Balikpapan Bondan Suryatmojo. Acara ini juga dihadiri oleh Ketua Forum Sahabat Emas Peduli Sampah Indonesia (Forsepsi), Mina Dewi Sukmawati, dan perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kalimantan Timur (Kaltim).

Bondan menegaskan bahwa program pembinaan bank sampah merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pegadaian. Bank sampah tidak hanya membantu pengelolaan sampah, tetapi juga berkontribusi terhadap perekonomian masyarakat melalui penjualan sampah.

“Hasil penjualan sampah bisa jadi emas dengan menyimpan dalam bentuk Tabungan Emas Pegadaian yang tersedia di bank sampah binaan,” serunya.

Karenanya penting untuk meningkatkan pemahaman masyarakat agar memilah sampah dari sumbernya. Sampah yang bernilai ekonomis, dijual ke bank sampah.

Disebutkan, saat ini, Pegadaian Kanwil IV Balikpapan membina total 23 bank sampah seluruh Kalimantan.

Kepala TJSL Pegadaian Kanwil IV Balikpapan Nony Fitriyani, menambahkan bahwa melalui konsolidasi ini, Pegadaian memberikan ruang diskusi bagi pengurus bank sampah untuk dapat memperkuat edukasi bagi masyarakat akan pentingnya mengurai sampah dari rumah.

“Sampah yang bisa didaur ulang ternyata memiliki nilai ekonomis. Seperti botol plastik, bekas kemasan plastik, dus dan lainnya. Sampahnya dijual ke bank sampah, masyarakat bisa cuan.

Makin cuan karena hasil penjualan sampah bisa disimpan dalam bentuk Tabungan Emas Pegadaian,” serunya.

Dalam kesempatan yang sama, Mina Dewi Sukmawati menekankan bahwa pengelolaan sampah merupakan tanggung jawab bersama. Program “Sampah Jadi Emas” ala Pegadaian berhasil mengubah persepsi bahwa hanya pemulung yang menjual sampah ke bank sampah.

“Di Sumatera Barat, seluruh ASN sudah menjadi nasabah bank sampah, dampaknya volume sampah yang dibuang ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir, Red) jadi berkurang,” ungkapnya.

Mina berharap Pemprov Kaltim dapat mendorong pembentukan bank sampah di setiap kabupaten dan kota, sehingga bisa menjadi bagian dari bank sampah binaan Pegadaian.

Sadar pentingnya peran bank sampah, Bondan Suryatmojo, Mina Dewi Sukmawati, dan perwakilan DLH Kaltim menandatangani komitmen bersama untuk mendorong penerapan Permen Lingkungan Hidup dan Kehutanan No 14 tahun 2021 tentang Pengelolaan Sampah melalui Bank Sampah. Komitmen ini mendukung edukasi dan memfasilitasi pengelolaan sampah dari sumbernya, serta penerapan ekonomi sirkular berbasis sampah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (*)

Penulis: Yandri Rinaldi