Proses Pengolahan Limbah Ikan menjadi Pupuk (iknbisnis.com/ist)

IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN-Kelurahan Manggar Baru yang terletak di Kecamatan Balikpapan Timur, mengajak Kelompok Tani (Poktan) dan pengusaha pengolahan ikan membuat pupuk hasil dari olahan limbah Ikan.

Kegiatan ini merupakan Aksi Perubahan (Akper) yang diinisiasi Kepala Seksi (Kasi) Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Manggar Baru Balikpapan Henny Murwatiningrum dan mendapatkan respon positif dari Poktan terhadap Akper yang dilaksanakannya.

Henny menerangkan, dari kegiatan monitoring yang dilakukan terhadap kegiatan masyarakat di wilayah Manggar Baru, dia melihat banyaknya pengusaha ikan asin yang membuang sisa hasil pengolahan di perairan.

“Harusnya ‘kan dibuang di TPA (Tempat Pemrosesan Akhir, Red).

Membuang ke laut ‘kan secara tidak langsung mengotori perairan meskipun itu nanti dimakan oleh biota laut, tapi kalau terus menerus lama-lama ‘kan menjadi pencemaran,” kata Henny saat ditemui di Hotel Horison Ultima Balikpapan, Senin (9/9/2024).

Karenanya, hal tersebut menjadi motivasinya untuk melakukan Akper yang bermanfaat bagi masyarakat, yakni dengan pembuatan pupuk dari limbah ikan.

Henny mengakui, selama proses kegiatan yang dia lakukan, dia menemkan beberapa kendala, seperti waktu proses mengolah limbah ikan yang tidak bisa ditunda, sehingga ketika sudah mengambil limbah dari pengusaha ikan maka perlu segera diolah.

“Sisa ikan itu tidak bisa disimpan lama ‘kan amoniaknya tinggi, nanti akan menimbulkan bau, jadi biasanya untuk meminimalkannya maka begitu diambil langsung diproses, rencana awalnya mau saya rebus tapi waktu dan kondisinya tidak memungkinkan,” terangnya.

Henny Murwatiningrum

Adapun, estimasi hingga menjadi pupuk nantinya selama dua pekan melalui proses fermentasi dengan memberikan campuran formula pada limbah ikan yang akan dijadikan pupuk.

Henny menjelaskan, bentuk pupuk dari olahan limbah ikan ini akan berbentuk seperti Pupuk Organik Cair (POC) dan saat digunakan untuk menyuburkan tanaman nantinya digunakan takaran 1 banding 10.

“Jadi ini sama dengan pupuk yang lain cuma karena ini konsentrat harus diencerkan,” ucapnya.

Menurutnya, langkah ini juga sebagai aksi dalam membantu Poktan agar dapat mempersiapkan pupuk secara mandiri, sehingga bisa meringankan beban para petani yang kerap mengaku kesulitan dalam mendapatkan bantuan pupuk di wilayah Manggar Baru.

“Jadi mereka punya alternatif, tidak harus beli mereka bisa produksi sendiri digunakan untuk mereka sendiri, itu jadi target jangka pendeknya, kalau target jangka panjangnya sih kalau bisa pupuk itu bisa dijual tapi ya masih harus dipikirkan kendala-kendala lainnya,” ujar Henny.

Dia berharap, melalui Akper pengolahan limbah ikan menjadi pupuk ini dapat menjadi manfaat untuk Poktan di wilayah Manggar Baru dalam penerapannya untuk budidaya pertanian yang dijalankan dan menjadi solusi dalam pengolahan limbah ikan sehingga tidak mencemari perairan. (*)

Penulis: Yandri Rinaldi