
IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Balikpapan melakukan audiensi bersama akademisi Universitas Mulia di Ruang Rapat Gabungan DPRD Balikpapan, Senin (1/12/2025).
Pertemuan tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan, Gasali dan dihadiri Ketua Marketing Branding Inovasi (MBI) Universitas Mulia, Drs. Tatang Setyawan.
Adapun, audiensi yang berlangsung membahas terkait keberlanjutan program pendidikan serta peluang kerja sama dalam peningkatan kapasitas pendidikan bagi masyarakat.
Ketua Marketing Branding Inovasi (MBI) Universitas Mulia, Tatang Setyawan menerangkan bahwa kunjungan mereka bertujuan untuk membahas keberlanjutan program Kuliah Gratis POL, sebuah inisiatif yang telah memberikan manfaat besar bagi banyak mahasiswa.
Ia menyampaikan harapan agar program tersebut tidak hanya terus dilanjutkan pada tahun mendatang, tetapi juga dapat diperluas cakupannya, khususnya bagi mahasiswa yang menempuh perkuliahan pada malam hari.
“Para pekerja banyak yang ingin melanjutkan kuliah namun terkendala waktu, sehingga mengambil kuliah malam. Program gratis pol ini kan hanya untuk mahasiswa yang kuliah reguler atau pagi, sementara kuliah malam tidak mendapat program gratis pol tersebut.
Karenanya, kami berharap program Gratis POL, ini juga bisa dirasakan manfaatnya oleh pekerja,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Universitas Mulia juga mengenalkan program kelas ketua RT. Program jenjang S1 tersebut ditujukan untuk meningkatkan kapasitas RT agar dapat memberikan usulan atau masukan ketika Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang).
“Melalui pendidikan ini, kami berharap para RT bisa memberikan pandangan yang lebih komprehensif, tujuannya agar Musrenbang semakin berkualitas,” imbuhnya.
Universitas Mulia turut membuka peluang kolaborasi dalam berbagai program pemberdayaan masyarakat.
Bentuk kerja sama yang ditawarkan mencakup pendampingan bagi pelaku UMKM, pelatihan dasar manajemen keuangan, pengenalan teknologi komputer, hingga inisiatif untuk meningkatkan kapasitas dan potensi di tingkat kelurahan.
Menanggapi penyampaian itu, Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan, Gasali, menyampaikan apresiasinya dan menegaskan bahwa pemerintah kota bersama DPRD tetap berkomitmen menjadikan sektor pendidikan sebagai prioritas utama.
“Berdasarkan amanat mandatory spending, anggaran pendidikan kota Balikpapan sudah mencapai 30,46 persen dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, red).
Ini merupakan bukti nyata komitmen Pemkot Balikpapan dan DPRD dalam mendukung kemajuan pendidikan,” jelasnya.
Namun, Gasali mengakui bahwa kewenangan pemerintah daerah dalam mengelola sektor pendidikan memiliki batasan, terutama sejak diberlakukannya sistem zonasi serta pembagian peran antara pemerintah kota, provinsi, dan pemerintah pusat.
Kendati demikian, ia menyampaikan bahwa keterbatasan tersebut tidak menjadi hambatan untuk terus membangun sinergi dengan berbagai lembaga pendidikan, termasuk Universitas Mulia Balikpapan.
Lebih lanjut, Gasali juga menyatakan dukungan terhadap usulan yang disampaikan Universitas Mulia terkait manfaat program Gratis Pol agar bisa dirasakan bagi mahasiswa kelas malam.
Menurutnya, langkah tersebut penting untuk memastikan pemerataan akses dan peningkatan kualitas pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat.
“Tadi dalam pertemuan, teman-teman Universitas Mulia mengusulkan juga agar yang kuliah malam ini bisa masuk kategori, karena kan tidak semua yang kuliah malam ini orang yang mampu, bisa jadi mereka harus bekerja untuk keluarganya.
Insyaallah ini akan kami sampaikan ke pimpinan dan juga disampaikan ke DPRD provinsi agar bisa diteruskan ke pemerintah provinsi sehingga itu bisa menjadi pertimbangan ke depannya,” tutur Gasali.
Ia berharap, melalui kerja sama yang berkelanjutan antara lembaga legislatif, pemerintah daerah, dan institusi pendidikan, berbagai program peningkatan mutu sumber daya manusia di Balikpapan dapat terus berkembang dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat luas ke depannya. (*)