IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Balikpapan kini tengah berfokus merencanakan pembangunan Pasar Induk baru yang nantinya akan berlokasi di kawasan Kelurahan Graha Indah, Balikpapan Utara.

Ketua Komisi II DPRD Balikpapan Fauzi Adi Firmansyah menjelaskan, rencana pembangunan Pasar Induk ini sebagai pengganti Pasar Pandansari yang dinilai sudah tidak lagi memenuhi standar serta kapasitas dalam mendukung pertumbuhan aktivitas perdagangan.

Saat ini, lanjut Adi lahan yang nantinya akan digunakan untuk pembangunan pasar induk telah tersedia dan siap untuk digunakan.

“Lahan sudah siap, dan itu menjadi fokus utama kami dalam merealisasikan pasar induk yang lebih modern dan sesuai kebutuhan zaman,” ujarnya, Selasa (4/2/2025).

Adi menerangkan, survei lapangan telah dilakukan guna memastikan kesiapan lahan serta mengidentifikasi potensi kendala yang dapat muncul di kemudian hari. Dia juga menambahkan bahwa rencana tersebut kini memasuki tahap selanjutnya, di mana DPRD Balikpapan bersiap untuk melakukan kunjungan ke Jakarta untuk mengkaji lebih lanjut.

“Kami akan melakukan kajian lebih lanjut dengan Kementerian terkait, untuk memastikan bahwa pembangunan pasar induk ini sesuai dengan standar dan aturan yang ada,” terangnya.

Adapun, nantinya pembangunan Pasar Induk juga direncanakan akan berkolaborasi dengan Universitas Gadjah Mada untuk melakukan kajian lebih mendalam mengenai desainnya.

Adi menyebut, langkah ini diperlukan agar pasar yang akan dibangun dapat beroperasi secara optimal, baik dalam aspek operasional maupun fasilitas yang terdapat didalamnya.

Kehadiran Pasar induk yang akan dibangun tersebut menjadi sangat penting, mengingat Pasar Pandansari saat ini sudah tidak lagi memenuhi kapasitas, baik dari segi lalu lintas dan transportasi.

Adi mengungkapkan bahwa pasar yang ada saat ini kerap mengalami kemacetan, terutama ketika truk besar melakukan bongkar muat barang di area yang terbatas, sehingga sangat menghambat arus lalu lintas.

“Kawasan Pasar Pandansari ‘kan sudah sangat padat, Kalau ada flyover atau jalan besar yang memadai, masalah ini mungkin bisa teratasi.” Pungkasnya. (*)

Penulis: Yandri Rinaldi