Lebih dari itu, kerja sama tersebut, masih menurut Yaser, tidak saja menguntungkan pelaku usaha kedua negara tapi memberi pengaruh positif yang mutlak terhadap daya saing, memacu pertumbuhan perekonomian daerah disertai dengan peningkatan pendapatan asli daerah (PAD), menyedot tenaga kerja hingga daya beli yang terus terjaga.
Namun sebelum itu, penting baginya untuk mempersiapkan berbagai hal menyambut baik ketertarikan pengusaha Malaysia berinvestasi di Kaltim. Seperti kepastian peridzinan dan regulasi, penyederhanaan birokrasi dan kepastian biaya dan waktu untuk berusaha. Tidak terkecuali kepastian hukum dalam berinvestasi. Sehingga fokus bisnisnya tidak tergganggu kepentingan lain.
Itu juga yang akan dijembatani Kadin Balikpapan. “Di tengah-tengah kesempitan sekarang ini dan dalam rangka menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, Pemerintah RI sudah mengumumkan membuka peluang bagi investor asing. Uang langsung masuk dari luar negeri ke daerah, motto kerja kerja dan penyederhanaan birokrasi. Dengan pemindahan IKN ke Kaltim, pemerintah pusat sering kunjungan kemari sehingga menambah kepercayaan investor bagi Kaltim khususnya kota Balikpapan.
Secara akurasi Yaser menyebut, Malaysia bukan satu-satunya negara yang berebut peluang bisnis dari pengembangan IKN di Kaltim dan getol mengincar peluang dengan menggandeng Kadin Balikpapan. Ada Korea Selatan, China, termasuk Singapura. “Malaysia sebagai negara terdekat tidak mau ketinggalan,” pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Kadin Kaltim Dayang Donna Faroek menjelaskan peluang bisnis justru terbentang lebar di kota yang jadi penyangga IKN. Seperti Balikpapan dan Samarinda.
Namun dia mengingatkan, 5ketertarikan investor asing wajib menggandeng pengusaha lokal. “Siapa pun itu wajib menggandeng pengusaha lokal. Karena tidak mungkin pengusaha menjalankan usahanya sendiri. Tapi pengusaha yang dimaksud benar lokal bukan melokalkan diri. Harapan ini yang sedang diperjuangkan Kadin Indonesia dengan pemerintah pusat,” ulasnya.
Di sisi lain, Donna mengingatkan pelaku usaha lokal untuk meningkatkan daya saing dan kompetensi guna memenangkan peluang. (*)