
IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan Alwi Al Qadri menyampaikan Proses pembangunan Rumah Sakit Balikpapan Barat terus berlanjut meskipun menghadapi berbagai kendala di lapangan.
Dia mengakui adanya kendala, terutama terkait persoalan lahan dan aksi protes warga akibat dampak pekerjaan pancang.
“Sebelumnya memang ada kendala terkait lahan, tetapi itu sudah selesai,
Warga sempat memprotes akibat dampak pekerjaan pancang yang menimbulkan getaran dan ini juga sudah kami selesaikan dalam rapat di kantor kecamatan,” ujar Alwi saat diwawancarai belum lama ini.
Dia menjelaskan, adanya getaran dari proses pemancangan menyebabkan keretakan pada beberapa rumah dan jembatan di sekitar lokasi pembangunan.
Sehingga, warga berinisiatif menghentikan sementara proyek yang sedang berjalan tersebut.
“Alhamdulillah, masalah ini sudah terselesaikan dan pekerjaan dapat dilanjutkan,” terangnya.
Pun demikian, Alwi pesimis proyek pembangunan RS ini dapat selesai sesuai target akhir Desember, mengingat waktu pengerjaan yang tersisa hanya dua bulan.
“Saya ragu proyek ini bisa selesai tepat waktu, Opsi penambahan waktu mungkin diperlukan,
tapi kontraktor keberatan jika dikenakan denda harian yang bisa mencapai Rp50 juta per hari,” ungkapnya.
Alwi menekankan bahwa keterlambatan proyek bukan sepenuhnya kesalahan kontraktor, melainkan masalah lahan dan protes warga yang menjadi faktor utama yang menghambat pekerjaan, meski kontraktor sudah siap dengan material dan peralatan.