IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Anggota Komisi III DPRD Balikpapan, Wahyullah Bandung menggelar dialog warga di Kelurahan Sepinggan Baru RT 49, Jumat (24/10/2025).

Suasana pertemuan berlangsung hangat dan terbuka, diwarnai berbagai keluhan warga soal persoalan lingkungan dan infrastruktur yang belum tersentuh perhatian pemerintah.

Ketua Bank Sampah RT 35, Erna pada kesempatan itu menyampaikan keresahannya. Ia mengungkapkan bahwa program bank sampah yang dikelolanya belum pernah mendapat dukungan berarti dari kelurahan maupun Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dan berharap bisa mendapatkan solusi dari pertemuan ini.

“Ada 36 nasabah aktif dan 33 penabung emas. Namun, tak ada perhatian dari pihak kelurahan pak. Padahal di SK, nama LPM sudah tercantum. Kami minta yang bekerja benar-benar yang di lapangan, Pak,” kata Erna.

Selain itu, Ketua RT 36 juga menyampaikan keluhannya. Ia merasa kecewa akibat tidak adanya upaya perbaikan terhadap drainase sejak tiga tahun lalu.

“Wilayah lain diperhatikan, drainase diperluas, tetapi di depan SD 010 sampai mesjid Al-Hijrah itu tak berfungsi sama sekali. Kadang saya iri pak. Proposal padahal kami sudah ajukan ke pihak kecamatan,” tuturnya.

Sementara itu, Warga RT 36, Novi mengeluhkan kebingungan warga dalam mengelola sampah plastik hasil pilahan. Ia menuturkan, kerja sama dengan program Ciros tidak memberikan kejelasan hasil.

“Plastik kemasan sudah kami setor satu mobil penuh, tetapi sampai sekarang belum ada kejelasan. Anak-anak remaja juga sudah kami libatkan, kami bingung mau setornya ke mana,” Jelas Novi.

Menanggapi hal tersebut, perwakilan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kota Balikpapan, Ririn, menjelaskan bahwa kemitraan pengelolaan bank sampah saat ini masih terbatas. Baru PHM yang telah bermitra melalui program CSR.

“Tahun depan insyaallah akan kami perluas, termasuk dukungan sarana dan edukasi bagi bank sampah,” tuturnya.

Wahyullah Bandung menegaskan bahwa persoalan bank sampah tidak hanya berkaitan dengan sarana, tetapi juga kesadaran dan keberlanjutan program.

“Semua keluhan dan aspirasi yang disampaikan saya sudah catat. Jadi, kalau pemerintah belum bisa maksimal, saya siap jalankan pendampingan lewat yayasan yang saya miliki. Fokusnya bukan hanya ekonomi, tapi lingkungan dan sosialnya,” ujarnya.

Lebih lanjut, Terkait keluhan drainase, Wahyullah berjanji akan menindaklanjutinya ke Dinas Pekerjaan Umum.

“Setiap aspirasi yang disampaikan akan saya kawal. Jangan sampai ada warga yang merasa tak didengar,” imbuhnya.

DPRD Balikpapan berkomitmen untuk terus menindaklanjuti setiap aspirasi warga dan memastikan solusi nyata di lapangan, agar pembangunan berjalan merata dan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. (*)

Penulis: Yandri Rinaldi