
IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Balikpapan menggelar Focus Group Discussion (FGD) bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Hotel Gran Senyiur Balikpapan.
Kegiatan ini melibatkan akademisi dari Universitas Negeri Malang, Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (DP3) Balikpapan, Dinas Perdagangan (Disdag) Balikpapan, Bulog, Bappeda Litbang, serta perwakilan kelompok tani dan wanita tani Balikpapan.
Anggota Komisi I DPRD Balikpapan Iwan Wahyudi yang juga merupakan anggota Bapemperda mengatakan, kegiatan FGD yang digelar guna merumuskan strategi untuk memperkuat kemandirian pangan di tingkat lokal.
Dia menjelaskan, dari kajian yang dilakukan Universitas Negeri Malang memiliki tujuan untuk memetakan potensi pangan lokal agar Balikpapan tidak terus bergantung pada pasokan luar daerah, seperti dari Jawa dan Sulawesi.
“Selama ini kebutuhan pangan (Balikpapan) masih bergantung dari luar daerah, Kami ingin mencari potensi lokal yang dapat dikembangkan,” kata Iwan Wahyudi saat diwawancarai wartawan.
Dia memberikan contoh potensi lokal yang dapat dikembangkan, seperti ubi dan komoditas hortikultura lainnya serta penerapan inovasi seperti smart farming dan budidaya ikan yang dapat dikelola secara mandiri oleh masyarakat Balikpapan.
Iwan menyebut, dukungan lintas OPD juga dibutuhkan agar terjalin proses dari hulu hingga ke hilir.
“Ketahanan pangan harus didukung dari hulu hingga hilir, DP3 bertanggung jawab atas produksi, kemudian Dinas UMKM mendukung inovasi pengolahan dan Dinas Perdagangan mengurus pemasaran,” jelas Iwan.
Menurutnya, dibutuhkan sebuah langkah-langkah agar produk lokal yang dihasilkan mampu memiliki nilai jual di pasar.
Karena, jika hasil produksi tidak diolah maka harga produk bisa jatuh jika terjadi banjir pasokan dari luar daerah.
“Seperti yang dialami petani semangka, harga semangka lokal bisa jatuh hingga Rp1.300 per kilogram (kg) karena stok semangka dari Jawa berlimpah,” terangnya.
Dalam diskusi yang dilaksanakan dalam FGD, DPRD juga mendorong pentingnya peningkatan produktivitas dengan penyediaan alat pertanian, dukungan penelitian dan juga pemberdayaan petani.
Iwan menilai, dukungan dari pemerintah dan swasta diperlukan untuk memanfaatkan lahan lokal dengan menumbuhkan produk-produk pertanian seperti ubi, pisang dan pepaya.
Kedepannya, diharapkan Balikpapan mampu mengembangkan potensi pangan lokal secara optimal, sehingga kemandirian pangan dapat tercapai dan ketergantungan terhadap pasokan dari luar daerah berkurang. (*)