
IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN-Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) koordinasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam serta ENI Indonesia terkait rencana survei seismik 3D dengan biaya 70 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara dengan Rp1,1 triliun, kurs Rp15 ribuan.
Kegiatan survei bersumber dari pengalihan sisa nilai komitmen Wilayah Kerja Arguni I dan Wilayah Kerja West Timor ke wilayah terbuka.
Pelaksanaan survei seismik 3D merupakan langkah nyata pemerintah dan SKK Migas untuk terus melakukan upaya menemukan cadangan migas dan meningkatkan produksi dengan mendorong peningkatan kegiatan eksplorasi, baik di wilayah kerja maupun wilayah terbuka yang bertujuan untuk menemukan potensi cadangan minyak dan gas baru.
Hal ini untuk mendukung keberlanjutan industri hulu migas yang peranannya semakin dibutuhkan dalam era transisi energi serta sebagai upaya mendukung upaya peningkatan produksi migas nasional sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Long Term Plan (LTP).
Pasca keputusan pemerintah yang telah memberikan persetujuan pelaksanaan survei masif seismik 3D lepas pantai di wilayah terbuka di Cekungan Kutai, Divisi Prospektivitas Migas dan Manajemen Data Wilaya Kerja SKK Migas menggelar kick of meeting dengan Ditjen Migas Kementerian ESDM, Pusdatin Kementerian ESDM dan kontraktor pelaksana ENI Indonesia di Jakarta akhir Mei lalu.
Kegiatan tersebut menjadi momentum dimulainya pelaksanaan survei seismik 3D lepas pantai di wilayah terbuka di Cekungan Kutai.
Koordinasi dengan para pemangku kepentingan menjadi hal yang perlu dituntaskan mengingat tantangan yang akan dihadapi dalam survei seismik ini tergolong kompleks.
Meliputi aspek operasional seperti area survei yang luas, kedalaman laut yang bervariasi, gelombang laut dalam serta tantangan aspek sosial dikarenakan area survei mencakup area nelayan.
Dalam siaran pers yang disampaikan, Jumat (7/6/2024), Kepala Divisi Prospektivitas Migas dan Manajemen Data Wilayah Kerja SKK Migas Asnidar menyampaikan apresiasi dan dukungannya dengan rencana survei masif seismik 3D lepas pantai di wilayah terbuka menggunakan nilai sisa komitmen pasti Wilayah Kerja Arguni I.
“Kegiatan survei ini diharapkan dapat membuka potensi sumber daya baru di Cekungan Kutai dan melahirkan calon wilayah kerja baru serta diikuti dengan investasi lanjut calon wilayah kerja melalui joint study atau pun regular tender,” ujar Asnidar di Jakarta.
Kepala Perwakilan Kalimantan-Sulawesi SKK Migas Azhari Idris menyampaikan dukungan SKK Migas Perwakilan Kalimantan – Sulawesi terhadap rencana survei seismik tersebut.
“Kami dan Kontraktor akan berkoordinasi dan bekerja sama dengan para stakeholders pemerintah dan masyarakat nelayan terutama menyangkut aspek non-technical, melakukan komunikasi dan pemetaan isu-isu sosial di area survei untuk memastikan kegiatan pemerintah dalam usaha mencari sumber cadangan migas yang baru berjalan dengan baik,” terang Azhari.
Terkait rencana survei seismik di wilayah terbuka di Cekungan Kutai, Koordinator Pengawasan Eksplorasi Migas, Direktorat Jenderal MIGAS Kementerian ESDM Yulianto menyampaikan bahwasanya pemerintah senantiasa mendukung kegiatan eksplorasi di wilayah terbuka dan akan selalu bersinergi dengan SKK Migas maupun kontraktor untuk mendapatkan kandidat area potensial menjadi calon wilayah kerja.
“Kami berharap pelaksanakan seismik 3D ini sukses dan mendapatkan hasil sesuai target, kontraktor agar berkoordinasi setiap saat dengan SKK Migas dan stakeholders lainnya,” tutupnya. (*)