Kepala KPw BI Balikpapan Robi Ariadi menjelaskan arah kebijakan BI dalam Pelaksanaan kegiatan Diseminasi Ekonomi Regional Tahunan 2024. (iknbisnis.com/yandri)

IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Balikpapan menggelar Acara Diseminasi Ekonomi Regional Tahunan (Delta) 2024 dengan mengusung tema “Mempertahankan Stabilitas, Mendukung Pertumbuhan Ekonomi”.

Kegiatan dilaksanakan di Ballroom BI Balikpapan, Selasa (3/12/2024) dan dihadiri Kepala KPw BI Balikpapan Robi Ariadi, Sekda Kota Balikpapan H Muhaimin, serta Jajaran Pejabat di lingkungan Pemerintahan Kota Balikpapan, Kabupaten PPU dan Paser.

Dalam Pemaparannya, Robi Ariadi menjelaskan arah kebijakan BI dan outlook perekonomian kedepan, yang mana Berdasarkan Rapat Dewan Gubernur BI pada bulan November 2024 memutuskan untuk mempertahankan BI Rate di level 6 persen.

“Keputusan ini konsisten dengan arah kebijakan moneter untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi dalam sasaran 2,5±1 persen pada 2024 dan 2025, serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” kata Robi.

Dia mengatakan, Fokus kebijakan moneter BI diarahkan untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah, sementara kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Salah satu kebijakan makroprudensial BI yaitu memberikan dukungan insentif giro wajib minimum bagi bank yang menyalurkan pembiayaan ke sektor Hilirisasi Minerba dan Pangan, Sektor Otomotif, Perdagangan, Listrik, Gas dan Air, sektor Pariwisata, Ekraf, serta UMKM melalui Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Kemudian, mengenai outlook kedepan, Pertumbuhan PDRB Balikpapan Tahun 2024 dan 2025 diperkirakan melanjutkan tren pertumbuhan positif, dimana Mesin utama pertumbuhannya yaitu sektor industri, sektor konstruksi dan sektor PHR.

Lanjut Robi menerangkan, Inflasi Kota Balikpapan 2024 diperkirakan berada pada rentang terkendali yaitu 2,5 ± 1 persen.

Sejalan dengan Kota Balikpapan, PDRB Kabupaten PPU juga diprakirakan tumbuh meningkat di 2024 dan 2025, didorong oleh pertumbuhan sektor konstruksi seiring keberlanjutan pembangunan IKN dan sektor pertambangan.

Demikian halnya dengan inflasi PPU di 2024 diperkirakan berada pada rentang terkendali 2,5 ± 1 persen.

Pertumbuhan PDRB Kabupaten Paser Tahun 2024 diperkirakan lebih tinggi dari 2023, namun sedikit tumbuh melambat di 2025. Faktor pendorong pertumbuhannya yakni sektor pertambangan dan sektor Pertanian seiring membaiknya harga Tandan Buah Segar (TBS).

Lebih jauh Robi menuturkan, perekonomian nasional saat ini sedang menuju ke arah Indonesia Emas 2045, karenanya Balikpapan, PPU dan Paser harus turut mengakselerasi visi tersebut.

Oleh sebab itu, pada sektor manufaktur diperlukan peningkatan derajat hilirisasi produk CPO yang perlu terus didorong, termasuk upaya pemanfaatan jelantah sebagai alternatif bahan baku bioavtur.

Di sektor akomodasi makanan dan minuman juga perlu diperkuat, demikian juga dengan sektor UMKM yang perlu terus diakselerasi.

Selain itu, berbagai katalis pertumbuhan seperti ekonomi biru, ekonomi hijau, ekonomi syariah, ekonorni kreatif, dan ekonomi digital perlu diinternalisasikan di berbagai sendi ekonomi di Balikpapan, PPU dan Paser.

“Kedepan, Bank Indonesia Balikpapan siap bersinergi dengan Pemkot Balikpapan, Pemkab PPU dan Pemkab Paser, khususnya dalam mendukung akselerasi UMKM, pengendalian inflasi daerah, serta peningkatan digitalisasi sistem pembayaran,” Imbuhnya.

Sementara itu, Sekda Kota Balikpapan H Muhaimin menyambut baik dan mengapresiasi diselenggarakannya kegiatan ini dalam rangka mengkomunikasikan kebijakan terkini BI dan outlook ekonomi tahun 2025 kepada stakeholders terkait di daerah.

Dalam kesempatan itu dia menyampaikan, pertumbuhan ekonomi Balikpapan Tahun 2023 mencapai 6,49 persen, tertinggi ke empat di provinsi Kaltim dan di atas rata-rata nasional yang berada di angka 5,1 persen.

“Hal ini memiliki peran penting karena artinya Balikpapan menyumbang 16,96 persen dari pertumbuhan regional di Kaltim, apalagi Balikpapan juga ditopang dari Sektor berkelanjutan yaitu perdangangan, industri dan kegiatan jasa lainnya,” jelasnya.

Muhaimin melanjutkan, Hal ini sejalan dengan upaya pencapaian target pertumbuhan rata-rata nasional, yakni delapan persen untuk pencapaian indonesia emas.

Adapun, beberapa langkah yang terkait dengan semangat pencapaian target pertumbuhan ekonomi, diantaranya memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi syariah, ekonomi digital, ekonomi hijau dan ekonomi biru.

Pada kesempatan itu, Muhaimin turut menyampaikan terima kasih kepada KPw BI Balikpapan yang terus konsisten melakukan inovasi dan kolaborasi terkait berbagai kepentingan di daerah IKN maupun mitra strategisnya, termasuk Kota Balikpapan, Kabupaten Paser dan Kabupaten PPU dalam rangka pengendalian inflasi, pemberdayaan UMKM, distribusi uang rupiah serta elektronik transaksi, juga observasi progres pembangunan IKN. (*)

Penulis: Yandri Rinaldi