
IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN — Sebagai upaya mengurangi volume sampah yang berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Manggar, Kelurahan Baru Ilir, Kecamatan Balikpapan Barat gerak cepat membangun tiga bank sampah.
Ketiga bank sampah itu beroperasi di lingkungan RT 52, RT 48, dan RT 63. Pembangunan ini menjadi bagian dari target enam bank sampah yang diwajibkan Pemerintah Kota (Pemkot)’Balikpapan untuk setiap kelurahan.
“Tahap awal kami membangun tiga dari enam bank sampah yang ditargetkan. Kami fokus edukasi masyarakat terlebih dahulu. Minimal warga lingkungan sekitar, agar memilah sampah dari sumbernya sehingga volume sampah yang masuk ke TPA bisa berkurang,” ujar Lurah Baru Ilir Junaidi dijumpai dalam sebuah kesempatan.
Ya, bank ampah menjadi langkah strategis agar masyarakat bisa memilah dan mengelola sampah sejak dari rumah.
Program bank sampah juga memberikan manfaat ganda bukan hanya lingkungan yang lebih bersih, tetapi juga peluang ekonomi baru bagi masyarakat. Sampah anorganik yang dikumpulkan dapat dijual dan dikelola menjadi produk daur ulang bernilai tambah.
Adapun bank sampah berperan sebagai pusat pemilahan dan pengumpulan sampah yang masih memiliki nilai ekonomis, seperti botol plastik, kertas, dan kardus.
Sampah-sampah tersebut kemudian dicatat dan ditukar dengan nilai simpanan layaknya tabungan. Selain membantu mengurangi volume sampah, bank sampah juga memberi manfaat ekonomi langsung bagi masyarakat.
Sedangkan sampah organik seperti sisa makanan dan daun-daunan akan diarahkan untuk diolah menjadi kompos. Ini menjadi solusi berkelanjutan yang mendukung pertanian perkotaan (Urban Farming) serta penghijauan lingkungan sekitar.
Lanjut Junaidi menjelaskan, dalam pelaksanaan bank sampah, Kelurahan Baru Ilir bekerja sama dengan kelompok Program Kampung Iklim (Proklim) Semangat Membangun IlirIlir (Semilir) yang selama ini aktif dalam kegiatan lingkungan.
Kolaborasi ini memperkuat peran warga dalam menjaga kebersihan wilayah sekaligus menumbuhkan kesadaran akan nilai ekonomi dari sampah yang terpilah.
“Pengelolaan lingkungan menjadi perhatian kami. Melalui bank sampah, kami ingin menunjukkan bahwa kebersihan dan kesejahteraan bisa berjalan beriringan.” Pungkasnya. (*)