Manager PLN UPP KLT 2, Jefry Sambara Palelleng (tengah), memimpin pemantauan proses energize Interkoneksi Kalimantan Timur–Kalimantan Utara di GI Tanjung Redeb, Kabupaten Berau. (iknbisnis.com/ist)

IKNBISNIS.COM, BERAU – PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UIP KLT) menorehkan capaian monumental yang diibaratkan sebagai “aksi pahlawan” di sektor energi.

Melalui Unit Pelaksana Proyek Kalimantan Bagian Timur 2 (PLN UPP KLT 2), PLN sukses memberikan tegangan pertama (energize) pada Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Tanjung Redeb – Talisayan beserta Gardu Induk (GI) yang terhubung.

Proyek Strategis Nasional (PSN) ini adalah jembatan energi vital yang membentang sepanjang 211,56 kilometer sirkuit (kms) dengan 300 tower di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, menghubungkan GI Talisayan dan GI Tanjung Redeb.

Keberhasilan energize ini menjadi fondasi baru yang kuat untuk pertumbuhan ekonomi, peningkatan kualitas hidup, dan menopang stabilitas sistem kelistrikan di seluruh Kalimantan Timur, bahkan bersinergi hingga Kalimantan Utara melalui interkoneksi.

General Manager PLN UIP KLT, Basuki Widodo, menegaskan bahwa keberhasilan ini adalah perwujudan janji PLN untuk negeri.

“Jika para pahlawan terdahulu berjuang mempertahankan kedaulatan bangsa, maka perjuangan kita hari ini adalah mengukuhkan kedaulatan energi.

SUTT 150 kV Tanjung Redeb – Talisayan ini adalah warisan cahaya yang kami persembahkan untuk menjamin masa depan yang terang dan sejahtera, sejalan dengan cita-cita keadilan sosial,” ungkap Basuki, dalam siaran pers yang diterima, Sabtu (8/11/2025).

Jaringan transmisi ini berfungsi sebagai urat nadi kelistrikan, diperkuat dengan kapasitas konduktor double hawk yang sanggup menyalurkan daya hingga 300 Juta Watt (300 MW) per sirkit. Kesiapan Gardu Induk di Tanjung Redeb dengan potensi penyaluran daya hingga 30 Juta VA menjadi sinyal kuat bagi investor dan masyarakat.

Manager PLN UPP KLT 2, Jefri Sambara Palelleng, menjelaskan bahwa manfaat proyek ini secara langsung dirasakan oleh masyarakat, industri, dan sektor bisnis.

“Kehadiran SUTT ini menjamin pasokan listrik andal di Berau, menghilangkan gangguan “listrik kedip” bagi rumah tangga dan kegiatan daring, serta meningkatkan produksi UMKM.

Di sisi ekonomi makro, stabilitas daya yang masif dan terjamin ini menjadi daya tarik utama bagi investor, industri baru, dan pengembangan kawasan ekonomi, yang akan memicu penciptaan ribuan lapangan kerja,” jelas Jefri.

Pencapaian proyek strategis ini sekaligus menunjukkan komitmen PLN terhadap pemberdayaan industri nasional. Proyek ini selalu mengutamakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) salah satunya yang menjadi sebuah bukti nyata bahwa pembangunan infrastruktur ini mampu menggerakkan ekonomi dan menyerap tenaga kerja lokal.

“Kami menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya atas kolaborasi solid dan dukungan dari seluruh pihak, mulai dari Pemerintah Daerah, BINDA Kaltim, Kejaksaan Tinggi Kaltim, BPN Kaltim, PLN Group, hingga seluruh masyarakat setempat.

Dukungan inilah yang memastikan setiap kilovolt yang mengalir tak hanya membawa terang, tetapi juga keselamatan dan kebanggaan akan karya anak bangsa,” pungkas Basuki.

Dengan menyalakan SUTT 150 kV Tanjung Redeb – Talisayan ini, PLN mempertegas komitmennya menjadikan energi sebagai penggerak utama akselerasi kesejahteraan dan fondasi kemajuan ekonomi di regional Kalimantan. (*)

Penulis: TJakra