
IKNBISNIS.COM, JAKARTA – Presiden RI Prabowo Subianto telah meresmikan Layanan Bank Emas Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia (BSI) yang berlangsung di The Gade Tower, Jakarta, Rabu (26/2/2025).
Peresmian yang ditandai dengan memasukkan batangan emas ke dalam treasure box oleh Presiden Prabowo, menjadi tonggak penting bagi Pegadaian yang merupakan anak perusahaan BRI Group dan tergabung dalam Holding Ultra Mikro bersama Permodalan Nasional Madani (PNM).
BRI sebagai induk holding memiliki 15 persen saham di BSI. Pegadaian sendiri telah dapat melayani bisnis bank emas (bullion services) yang mencakup simpanan emas, pembiayaan/pinjaman emas, titipan emas, dan perdagangan emas.
Prabowo berharap Bank Emas ini dapat meningkatkan PDB sekitar Rp 245 triliun, membuka 1,8 juta lapangan pekerjaan, memperkuat devisa, dan menghemat devisa negara dengan pengelolaan emas dari hulu hingga hilir di dalam negeri.
Dalam acara peresmian ini dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi, termasuk Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, serta Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.
Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan, peresmian Bullion Bank merupakan sejarah luar biasa bagi Indonesia. Menurutnya, Bullion bank akan menggali potensi 1.800 ton emas yang berada di masyarakat.
Erick Thohir pun menambahkan, layanan dan produk yang ditawarkan akan diperluas, termasuk tabungan emas dan gadai emas, untuk memudahkan masyarakat berpartisipasi dalam perdagangan emas nasional.
Kemudian, Direktur Utama BRI Sunarso turut mengungkapkan optimisme bahwa Bank Emas akan memperkuat pondasi perekonomian nasional.
“BRI sebagai induk holding ultra mikro siap memberikan dukungan penuh untuk menyukseskan program bank emas ini,” ujarnya.
Sunarso mengungkapkan, bahwa pihaknya telah menyiapkan strategi untuk mendukung Pegadaian, termasuk pelatihan, penyediaan data nasabah, sinergi dengan korporasi ekosistem emas, dan pemanfaatan aset BRI untuk layanan Bullion.
Sementara itu, Direktur Utama Pegadaian Damar Latri Setiawan menyatakan, capaian ini menjadi tonggak sejarah baru dimana Pegadaian berperan dalam mendukung Asta Cita untuk kemajuan ekonomi Indonesia. “Alhamdulillah Bank Emas Pegadaian sah diresmikan oleh Bapak Presiden,” pukaunya.
Sebagai informasi, total kelolaan bisnis emas Pegadaian pada 2024, tercatat mencapai 90 ton, dengan penjualan emas naik 35 persen dari tahun sebelumnya.
Bank Emas diproyeksikan meningkatkan laba Pegadaian sebesar 13 persen di 2025, dengan total Gold Deposit Balance mencapai 12 ton.
Holding Ultra Mikro (UMi) BRI, Pegadaian, dan PNM telah memperluas layanannya melalui 1.032 outlet Sentra Layanan Ultra Mikro (Senyum) di seluruh Indonesia, melayani lebih dari 183 juta nasabah simpanan dan 35,9 juta nasabah pinjaman dengan penyaluran kredit mencapai Rp626,6 triliun hingga Desember 2024.
BRI juga telah meluncurkan Fitur Investasi Emas di super apps BRImo, yang sejak Februari 2024 telah mencatat volume transaksi Rp279,8 miliar.
Kembali, Sunarso optimistis melalui Bank Emas, BRI Group dapat berkontribusi pada percepatan pertumbuhan ekonomi nasional.
Dengan memberikan akses yang lebih luas terhadap investasi emas, masyarakat dapat semakin terdorong untuk mengoptimalkan aset mereka, sehingga memperkuat daya tahan ekonomi dan inklusi keuangan di Indonesia. (*)