Gasali.

IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) mengungkapkan keprihatinannya terhadap perilaku bullying atau perundungan yang tidak jarang terjadi di lingkungan sekolah.

Menurutnya, tindakan tersebut bukanlah perilaku yang patut ditiru dan bahkan tidak jarang menimbulkan korban, baik secara fisik maupun psikologis.

“Kalau berbicara terkait masih terjadinya perundungan di sekolah, kita sebagai manusia walaupun bukan komisi IV ‘kan tentunya berharap hal-hal yang seperti ini tidak terjadi, ya apapun faktornya semoga (perundungan) tidak terulang,” kata Gasali saat ditemui media, Senin (3/2/2025).

Dia menuturkan, sangat penting bagi semua pihak, baik dari lingkungan sekolah maupun lingkungan keluarga untuk bersama-sama memberikan arahan kepada para pelajar, sebagai upaya untuk mencegah perilaku perundungan.

Sebab, dengan alasan apapun perilaku perundungan hanya menyisakan luka trauma yang mendalam bagi korban yang dirundung, serta dapat berakibat hilangnya keinginan untuk kembali bersekolah.

Bahkan, dalam situasi tertentu dapat memakan korban akibat perundungan.

“Mari kita sama-sama mencari benang kusutnya, apa sih yang membuat hal ini bisa terjadi, agar kedepannya hal-hal yang seperti ini bisa dihindari, itu harapan kami,” ujarnya.

Gasali menyampaikan, tidak satu orang tua pun yang ingin anaknya menjadi korban bullying.

Karenanya, dia turut berharap agar dapat ditemukan solusi terbaik, sehingga hal-hal seperti perundungan tidak terulang kembali di lingkungan sekolah.

“Semua pihak sudah semestinya dapat saling menjaga dan tentunya saling meyakinkan agar hal-hal yang seperti ini tidak terulang,” imbuhnya

Komisi IV DPRD Balikpapan menegaskan komitmennya dalam menangani isu perundungan di sekolah.

Ke depan, Komisi IV berencana untuk melakukan kerja sama dengan pemerintah dan dinas terkait dalam rangka memperkuat sosialisasi di lingkungan sekolah, dengan harapan dapat mengurangi dan mencegah terjadinya perundungan.

“Semoga kedepannya sosialisasi-sosialisasi yang bisa kita kerjasamakan dengan pemerintah lewat dinas untuk penguatan di lingkungan sekolah, dapat mengurangi hal-hal yang tidak harapkan.” Pungkasnya. (*)

Penulis: Yandri Rinaldi