IKNBISNIS.COM, SAMARINDA – PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Regional 4 Samarinda bersama Subholding Pelindo Jasa Maritim (SPJM) memberikan respons cepat untuk membantu mengevakuasi tongkang bermuatan batu bara yang tertahan di lokasi insiden Jembatan Mahulu, Samarinda. Kejadian tongkang yang menabrak jembatan tersebut terjadi pada Selasa (23/12/2025) sekitar pukul 05.30 WITA.

Sejak menerima laporan insiden, Pelindo Regional 4 Samarinda bersama SPJM, pihak terkait, dan pemangku kepentingan langsung melakukan koordinasi intensif, serta bekerja sama memastikan proses evakuasi berjalan aman, cepat, dan terkoordinir. Fokus utama penanganan adalah menjaga keselamatan struktur jembatan, mengamankan alur pelayaran Sungai Mahakam, serta mencegah potensi risiko lanjutan.

Sebagai langkah tanggap darurat, SPJM mengerahkan dua kapal tunda, yaitu TB Herlin II dan TB HNJ 09. Kapal-kapal tersebut bertugas membantu proses penarikan tongkang ke lokasi labuh yang lebih aman, guna mencegah gangguan lebih lanjut pada jembatan dan aktivitas transportasi sungai.

General Manager Pelindo Regional 4 Samarinda, Capt. Suparman, menegaskan bahwa keterlibatan Pelindo merupakan wujud komitmen perusahaan terhadap keselamatan transportasi, khususnya di wilayah perairan vital seperti Sungai Mahakam.

“Sejak awal kejadian, kami langsung berkoordinasi dan menurunkan dukungan operasional yang dibutuhkan. Keselamatan menjadi prioritas utama kami, baik bagi jembatan, pengguna sungai, maupun masyarakat sekitar. Kami memastikan seluruh proses evakuasi dilakukan sesuai dengan standar keselamatan pelayaran,” ujar Capt. Suparman.

Ia menambahkan, Pelindo Regional 4 Samarinda juga terus berkoordinasi dengan pihak berwenang guna mendukung investigasi dan memastikan kelancaran serta keamanan alur Sungai Mahakam pasca-insiden.

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan SPJM, Tubagus Patrick, menjelaskan bahwa pengerahan kapal tunda merupakan bagian dari kesiapsiagaan SPJM dalam menghadapi kondisi darurat maritim.

“SPJM memiliki peran strategis dalam mendukung keselamatan dan layanan maritim. Segera setelah kami mendapat info kejadian, kami segera mengerahkan TB Herlin II dan TB HJN 09 untuk membantu menarik dan mengamankan tongkang ke lokasi labuh yang aman, sehingga risiko lanjutan dapat diminimalkan,” papar Tubagus Patrick.

Menurutnya, koordinasi yang solid antara berbagai pihak menjadi kunci efektivitas penanganan insiden, dengan mengedepankan aspek keselamatan kerja, perlindungan lingkungan, dan kelancaran pelayaran.

Pelindo Regional 4 Samarinda dan SPJM menyampaikan keprihatinan mendalam atas insiden ini dan berharap penanganan dapat berjalan optimal. Kedepannya, Pelindo bersama para pemangku kepentingan berkomitmen untuk memperkuat sinergi dan mitigasi risiko guna menjaga keselamatan pelayaran serta mendukung keberlanjutan transportasi air di Sungai Mahakam.

Sebagai BUMN kepelabuhanan dan layanan maritim nasional, Pelindo menyatakan komitmennya untuk selalu hadir dalam situasi darurat, memberikan dukungan nyata, serta memastikan operasional pelayaran dan kepelabuhanan berjalan dengan aman, andal, dan berkelanjutan. (*)

By TJakra