
IKNBISNIS.COM, BONTANG – Melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) “Electrifying Marine – Pengembangan Budidaya Rumput Laut”, PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UIP KLT) hadirkan dukungan kelistrikan untuk operasikan pengering rumput laut canggih di kampung Tihi-Tihi, Bontang, Kamis (13/11/2025).
Tihi-Tihi berubah dari penghasil bahan mentah jadi pilot project sentra rumput laut modern yang janjikan kemandirian ekonomi warga pesisir.
General Manager PLN UIP KLT, Basuki Widodo, mengatakan, pihaknya tidak hanya membangun infrastruktur ketenagalistrikan, tetapi juga memastikan listrik tersebut memiliki nilai tambah yang berdampak langsung pada perekonomian rakyat.
“Program Electrifying Marine di Tihi-Tihi ini adalah bukti bahwa kolaborasi teknologi dan pendampingan dapat mengubah tantangan menjadi peluang, mendorong komunitas pesisir kita naik kelas menjadi wirausahawan mandiri dan modern,” ujarnya.
Sebelum program ini diluncurkan pada Juni 2025 dan mulai beroperasi penuh pada Oktober 2025, petani di Tihi-Tihi hanya bergantung pada cuaca. Kerugian besar tak terhindarkan ketika hujan turun berhari-hari. Kini, Solar Dryer Dome bertenaga listrik berkapasitas 6 ton jadi titik balik.
“Dulu kalau hujan berhari-hari, hasil kami bisa rusak. Itu artinya kerugian. Sekarang kami bisa keringkan kapan saja. Kami yakin bisa lebih sejahtera,” ungkap Ketua Kelompok Petani Rumput Laut Kampung Tihi-Tihi, Mustari.
Kehadiran listrik telah mewujudkan tiga dampak utama yang langsung dirasakan oleh warga. Proses pengeringan kini lebih cepat, efisien, dan aman dari risiko cuaca, dengan kapasitas besar yang terpasang hingga 6 ton. Produktivitas menjadi stabil dan konsisten, menghilangkan risiko gagal panen dan kerugian yang selama ini menghantui.
Pengeringan yang terkontrol menghasilkan rumput laut dengan kualitas premium dan terjamin. Produk Tihi-Tihi kini mampu bersaing lebih baik di pasar dan membuka akses ke harga jual yang jauh lebih tinggi. Program ini tidak berhenti pada infrastruktur.
PLN juga melengkapi dengan pelatihan teknis pengolahan rumput laut—mulai dari bahan mentah hingga menjadi produk bernilai tambah seperti pupuk organik dan minuman serat tinggi. Langkah ini secara langsung membuka peluang usaha baru dan diversifikasi pendapatan bagi nelayan pesisir.
Manager Perizinan dan Komunikasi PLN UIP KLT, Teddy Kristianto, yang hadir langsung di kegiatan tersebut, menyampaikan bahwa pemanfaatan listrik untuk pengoperasian Solar Dryer Dome adalah langkah nyata PLN dalam mendorong peningkatan produktivitas masyarakat pesisir.
“Kami ingin energi listrik menjadi katalisator kemakmuran. Melalui dukungan dan pendampingan berkelanjutan, petani rumput laut di Tihi-Tihi didorong untuk menjadi wirausahawan maritim yang mandiri,” tegasnya.
Pemerintah daerah dukung penuh. Sunita Sinaga, Perwakilan Dinas Perdagangan Kota Bontang, apresiasi, “Program seperti ini bukan hanya membantu secara teknis, tetapi investasi pada masa depan masyarakat. Ketika energi listrik hadir mendukung fasilitas pengolahan, produktivitas meningkat dan peluang pasar semakin terbuka lebar.”
Kini Tihi-Tihi tak lagi sekadar penghasil rumput laut mentah. Dengan fasilitas modern berlistrik plus pendampingan hulu-hilir, warga pesisir Bontang melangkah menuju kemandirian sejati. (*)