IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN-Dorong kemandirian dan pengembangan UMKM, PT Pegadaian meluncurkan Gadepreneur.

Yakni wadah pelatihan dan pengembangan UMKM untuk 12 wilayah di Indonesia.

Program GadePreneur dimulai sejak 1-18 Juni 2023 dan terdapat 2135 UMKM yang mendaftar sebagai peserta.

Hasil kurasi terjaring 360 UMKM yang berhak mengikuti tahap lanjutan program Gadepreneur.

Meliputi pelatihan yang akan dilaksanakan secara intensif Juli-September 2023.

Selanjutnya, mendapat kesempatan untuk mengembangkan jaringan bisnisnya melalui kegiatan expo UMKM tersebar 12 lokasi di seluruh Indonesia.

Adapun launching Gadepreneur digelar Selasa (11/7/2023) di Jakarta.

Ditandai dengan pemukulan tambur oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen sekaligus anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari Dewi.

Hadir pula Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN Loto Srinaita Ginting, Kepala Departemen Literasi Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK Aman Santosa dan Direktur Utama PT Pegadaian Damar Latri Setiawan.

Dalam siaran pers, Damar menyampaikan Gadepreneur mewadahi nasabah Pegadaian, agen, mitra bisnis, maupun masyarakat umum yang ingin meningkatkan kompetensi kewirausahaan.

“Para pelaku UMKM akan mendapatkan pembekalan ilmu, cara membangun usaha dari mulai re-branding produk.

Termasuk memperluas bisnis dan akses pasarnya, hingga peningkatan produktivitas usaha dari masing-masing UMKM,” jelas Damar.

Friderica Widyasari Dewi mengapresiasi dan mendukung upaya yang dilakukan Pegadaian.

Pasalnya, Gadepreneur sejalan dengan fokus OJK dan pemerintah untuk memberikan kemudahan akses pembiayaan dan perluasan sekaligus pengembangan usaha terhadap UMKM.

“UMKM merupakan satu Critical Economic Player di Indonesia. Selain berkontribusi besar terhadap PDB, UMKM juga berkontribusi untuk membuka lapangan pekerjaan yang juga besar.

Maka, saya berharap apa yang diinisiasi Pegadaian dapat berjalan dengan lancar dan sukses,” jelas Friderica.

Senada dengannya, Loto Srinaita Ginting menaruh harap Gadepreneur menjadi ekosistem penguatan dan pengembangan bagi para pelaku UMKM di Indonesia.

“Para entrepreneur yang dilahirkan dari Gadepreneur, disamping diberikan pelatihan berkelanjutan juga perlu didorong agar produk yang dihasilkan dapat dipasarkan secara baik.

Produk dapat diserap oleh perusahaan maupun masyarakat secara optimal, termasuk dipersiapkan dukungan permodalan yang dibutuhkan guna peningkatan kapasitas usahanya”, ujar Loto.

Dalam kesempatan tersebut, Pegadaian juga memperkenalkan The Gadepreneur Space.

Sebuah ruang berkembang bagi pelaku UMKM bersama Pegadaian, melalui berbagai inovasi kegiatan kreatif dan sharing session secara kolektif.

Gadepreneur Space akan segera hadir di Banyuwangi sebagai tahap piloting, yang kemudian akan dibangun untuk 12 Kantor Wilayah Pegadaian yang tersebar seluruh Indonesia.

Di sela acara, Pegadaian juga turut memberikan apresiasi bagi para UMKM binaan yang berhasil mengembangkan usahanya dengan baik.

Selain itu, para peserta yang hadir baik yang hadir secara daring maupun luring, juga mendapatkan edukasi tentang “Akses Permodalan dan Bahaya Investasi Ilegal”.

Agar, para pelaku usaha dapat belajar cermat memilih pembiayaan usaha serta memulai investasi bersamaan dengan pengembangan usaha. (*)