IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Dinas Sosial (Dinsos) Kota Balikpapan terus berupaya menurunkan angka kemiskinan dan menangani berbagai permasalahan sosial yang ada di Balikpapan.

Kepala Dinsos Balikpapan, Edy Gunawan mengungkapkan bahwa dari 26 permasalahan sosial yang teridentifikasi, sekitar 50 persen Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) ditangani pada tahun 2024.

“Salah satu visi-misi kami ini menurunkan tingkat kemiskinan di Kota Balikpapan. Namun, memang sampai sekarang dari 26 permasalahan sosial yang ada, baru 50 persen yang dapat kami tanggulangi,” ujar Edy Gunawan kepada media, Kamis (13/3/2025).

Dia menjelaskan, beberapa permasalahan sosial yang dihadapi Dinsos Balikpapan meliputi permasalahan anak, baik anak berhadapan dengan hukum, anak yang dieksploitasi maupun anak dari keluarga tidak mampu.

Selain itu, penyandang disabilitas, lansia yang terlantar, fakir miskin hingga permasalahan yang menyangkut perempuan dan kelompok rentan lainnya juga menjadi bagian dari PPKS yang harus ditangani Dinsos Balikpapan.

Sebagai informasi, dari 26 jenis PPKS yang ada, total keseluruhan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan berjumlah 122.324 orang, sementara jumlah yang telah tertangani yakni 68.214 orang.

Edy menekankan bahwa dalam menuju Indonesia Emas 2045, Kota Balikpapan harus ikut serta dalam upaya menekan angka kemiskinan.

Menurutnya, salah satu langkah strategis yang perlu diambil adalah perbaikan ekonomi masyarakat melalui peningkatan pendidikan dan kesejahteraan sosial.

Hal tersebut, turut dia sampaikan dalam kegiatan konsultasi publik rancangan awal RKPD tahun 2026 yang dilaksanakan belum lama ini.

“Salah satunya itu yang disampaikan, jadi Peningkatkan pendidikan dan kemampuan anak-anak, termasuk mereka yang sudah bermasalah itu penting. Kita juga harus kembali memberikan kepercayaan kepada mereka,” terangnya.

Selain itu, Dinsos Balikpapan juga memberikan perhatian kepada fakir miskin dengan mendukung perekonomian dan pendidikan mereka. Kemudian, layanan kesehatan juga penting agar masyarakat yang kurang mampu bisa mendapatkan fasilitas yang layak.

“Kalau kita ingin Balikpapan menjadi kota yang maju sesuai impian kita, maka semua permasalahan sosial, ekonomi, pendidikan, dan kesehatan harus di tangani mulai dari sekarang,” tuturnya.

Lebih lanjut, Edy menekankan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan sertifikasi keahlian.

Ia menilai bahwa anak-anak Balikpapan harus memiliki keterampilan khusus yang dapat meningkatkan daya saing mereka di dunia kerja.

“Seorang anak itu harus punya keahlian khusus. Walaupun mungkin hanya lulusan SMK, mereka tetap perlu menambah keahlian melalui pelatihan atau sertifikasi. Ini juga menjadi salah satu cara untuk mengurangi kemiskinan di Balikpapan,” Imbuhnya.

Edy turut menegaskan bahwa dalam membantu mengentaskan kemiskinan yang ada di kota Balikpapan, dibutuhkan peran serta dari berbagai pihak, termasuk perusahaan-perusahaan swasta dalam mendukung penyediaan pelatihan ataupun bantuan lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kemandirian masyarakat.

Sehingga, PPKS di kota Balikpapan dapat lebih mandiri dan memiliki kesempatan untuk meningkatkan taraf hidup. Melalui dukungan dari berbagai pihak, diharapkan permasalahan sosial yang masih tersisa dapat segera ditangani. (*)

Penulis: Yandri Rinaldi