Wakil Ketua Komisi I DPRD Balikpapan Simon Sulean menerima aspirasi mahasiswa. (iknbisnis.com/yandri)

IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Puluhan mahasiswa se-Balikpapan yang tergabung dalam Aliansi kota minyak beraksi menggelar aksi damai di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Balikpapan, Jum’at (21/2/2025).

Dalam aksi damai yang digelar, para Mahasiswa menyampaikan keresahannya mengenai kebijakan pemerintah yang melakukan efisiensi anggaran.

Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi Damai, Tion mengatakan bahwa kebijakan efisiensi anggaran yang dikeluarkan berdasarkan instruksi presiden (Inpres) nomor 1 tahun 2025 dinilai berpotensi memangkas anggaran pendidikan, anggaran pembangunan, serta anggaran kesehatan.

“Kami melihat bahwa kebijakan ini tidak berpihak pada rakyat, karena kami tidak butuh banget makan bergizi gratis, ini menjadi beban APBN, sehingga mengorbankan sektor-sektor yang lain yang kami nilai lebih penting,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Tion aksi damai ini juga menyatakan keberatan dengan kabinet presiden Prabowo yang dirasa terlalu gemuk, di mana terdapat banyak penambahan Menteri, Wakil Menteri hingga staff khusus.

Menurutnya, hal ini tidak sejalan dengan kebijakan yang dikeluarkan.

Sebab, kata Tion kebijakan efisiensi anggaran ditunjukkan untuk hal-hal yang tidak substansial.

Karenanya, Tion menerangkan bahwa aksi damai yang digelar oleh aliansi mahasiswa kota minyak beraksi dimaksudkan untuk menyampaikan keresahan masyarakat agar kebijakan ini dapat ditinjau ulang.

“Maka dari itu, hari ini kami sorakan untuk menolak kebijakan efisiensi anggaran,” tuturnya.

Sementara itu, Wakil ketua komisi I DPRD Balikpapan Simon sulean yang hadir ditengah-tengah kerumunan aksi damai, menerima aspirasi yang disampaikan para mahasiswa.

Pada kesempatan itu, Simon menyampaikan permintaan maaf karena tidak bisa memenuhi permintaan mahasiswa untuk menghadirkan pimpinan DPRD sebab masih berada di luar kota.

“Saya mohon maaf bahwa pimpinan tidak dapat hadir karena sedang tugas di luar daerah, tapi kami tetap menerima teman-teman mahasiswa dan akan menyampaikan seluruh aspirasi teman-teman mahasiswa kepada pemerintah pusat, karena itu bagian dari tanggung jawab kami,” kata Simon.

Dalam pertemuan mediasi antara DPRD dengan mahasiswa, Simon meminta agar mahasiswa tetap kondusif dalam menyampaikan aspirasinya.

Namun, meski telah menemui perwakilan dari DPRD kota Balikpapan, masa aksi dari aliansi mahasiswa kota minyak beraksi tetap memaksa untuk berusaha masuk ke dalam kantor DPRD. Namun, aksi itu dihentikan oleh pihak keamanan yang berjaga di depan kantor wakil rakyat tersebut. (*)

Penulis: Yandri Rinaldi