
IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UIP KLT) mulai terapkan Sistem Manajemen Keberlangsungan Bisnis (BCMS) berstandar internasional ISO 22301:2019.
Diawali dengan benchmarking ke PLN UIT JBT di Bandung pada 10-11 Juli 2025, sebuah langkah proaktif untuk memastikan pembangunan infrastruktur kelistrikan di Kalimantan Timur, Utara, dan Selatan tetap berjalan, bahkan di tengah krisis sekali pun.
Benchmarking dua hari penuh, pada 10–11 Juli 2025 di kantor UIT JBT Bandung, menjadi ajang vital bagi tim dari bidang perencanaan dan biro K3L PLN UIP KLT. Mereka menyelami langsung praktik terbaik dari tim UIT JBT yang telah mengimplementasikan BCMS secara komprehensif hingga ke tingkat unit pelaksana.
Ini adalah wujud nyata dari spirit “Merdeka Belajar” dalam konteks korporasi, demi kemandirian operasional.
Kegiatan ini pun menjadi kick-off atau titik awal dari proses penerapan BCMS di lingkungan PLN UIP KLT, sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk memastikan bahwa seluruh proses bisnis, khususnya pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Selatan, dapat tetap berjalan meskipun dihadapkan pada risiko dan gangguan besar seperti bencana alam, gangguan sosial, maupun kondisi operasional ekstrem di lapangan.
“Penerapan BCMS ini menjadi fondasi penting agar setiap proses bisnis pembangunan tetap berjalan, bahkan di tengah kondisi krisis sekalipun. Ini adalah wujud komitmen kami untuk memastikan kemerdekaan energi bagi seluruh masyarakat,” ujar General Manager PLN UIP KLT, Raja Muda Siregar dalam siaran pers yang diterima iknbisnis.com, Senin (28/7/2025).
Melalui benchmarking ini, lanjut Raja, pihaknya tidak hanya ingin belajar dari pengalaman sukses UIT JBT, tetapi juga memastikan bahwa ke depan, UIP KLT akan selalu siap menghadapi berbagai risiko dengan sistem yang tangguh dan terstruktur, “Sebagaimana bangsa ini yang selalu tangguh menghadapi tantangan,” tambahnya.
Sebagai unit yang bertanggung jawab atas pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Selatan, mulai dari pembangunan gardu induk, jaringan transmisi, hingga pembangkit, UIP KLT beroperasi dalam lingkungan yang kompleks dan penuh tantangan.
Gangguan akibat bencana alam, kondisi geografis ekstrem, keterbatasan aksesibilitas, hingga dinamika sosial di lapangan dapat menghambat jalannya proyek strategis nasional yang sedang dikerjakan.
Di sinilah peran BCMS menjadi sangat penting. Dengan sistem manajemen kesinambungan bisnis yang terstruktur, UIP KLT dapat mengidentifikasi proses-proses kritikal, memitigasi potensi risiko, serta memastikan bahwa proyek tetap dapat berjalan meskipun terjadi gangguan besar.
Penerapan ISO 22301:2019 (Business Continuity Management System atau BCMS) menjadi langkah strategis PLN UIP KLT dalam memperkuat ketahanan operasional sekaligus mendukung pencapaian kinerja keberlanjutan (sustainability) dan ESG (Environmental, Social, and Governance). (*)