IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Upaya peningkatan derajat kesehatan anak di Kota Balikpapan terus diperkuat melalui program pemantauan tumbuh kembang yang dijalankan Puskesmas Margasari.

Pemeriksaan Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) dilaksanakan secara rutin dua kali dalam setahun pada seluruh posyandu dan fasilitas kesehatan, menyasar anak usia 0-59 bulan dan kelompok prasekolah usia 60-72 bulan.

Pemegang Program Kesehatan Anak Puskesmas Margasari, Sulis Setyowati, menyampaikan bahwa pemantauan tumbuh kembang dilakukan melalui kegiatan terintegrasi, baik layanan di dalam gedung maupun di luar gedung.

Layanan di dalam gedung mencakup pemeriksaan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) untuk usia 0-2 bulan serta Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) untuk anak usia 2 bulan hingga 5 tahun, yang dilaksanakan di poli KIA maupun saat kegiatan imunisasi.

“Untuk MTBM, pelaksanaan dilakukan melalui kunjungan bayi usia 0-2 bulan. Pemeriksaannya dilakukan di KIA, dan tetap dilayani meskipun datang di luar jadwal imunisasi,” jelas Sulis saat ditemui, Selasa (2/12/2025).

Sementara itu, untuk anak usia di atas dua bulan hingga lima tahun, penanganan MTBS dilakukan oleh tenaga kesehatan yang bertugas di poli anak maupun poli umum sesuai kondisi keluhan yang datang.

Selain pelayanan di fasilitas kesehatan, pemantauan tumbuh kembang juga dilakukan melalui kegiatan di luar gedung. Pemeriksaan DDTK dan SDIDTK (Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang) dilaksanakan setiap Februari dan Agustus di posyandu.

Disebutkannya bahwa pemeriksaan dilakukan bersamaan dengan pemberian vitamin A dan obat cacing untuk memastikan pemantauan kesehatan anak berjalan komprehensif.

Sementara, pemeriksaan perkembangan dilakukan menggunakan daftar checklist standar sesuai usia, serta formulir KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan) untuk anak prasekolah 60-72 bulan.

Adapun parameter yang diperiksa meliputi tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, serta perkembangan gerak motorik, bicara, sosial, dan perilaku sesuai tahapan perkembangan.

Menurut Sulis, kesadaran orang tua membawa anak ke posyandu dinilai cukup baik. Setiap pelaksanaan penimbangan dan pelayanan posyandu, anak yang hadir langsung diperiksa tumbuh kembangnya sesuai prosedur.

“Kalau datang saat hari penimbangan, semuanya tetap dilakukan pemeriksaan lengkap,” ungkapnya.

Selain itu, skrining bayi baru lahir dan pemantauan komplikasi neonatal juga menjadi bagian dari program anak yang dikelola.

Ia mengungkapkan, pemeriksaan tersebut dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan bayi terpantau sejak lahir, sehingga bila ditemukan indikasi penyimpangan perkembangan dapat dilakukan intervensi lebih awal.

Puskesmas Margasari menegaskan komitmennya memastikan layanan pemantauan tumbuh kembang berjalan berkesinambungan.

Dengan pemeriksaan rutin, diharapkan setiap anak mendapatkan pemantauan kesehatan terstruktur dan potensi masalah tumbuh kembang dapat segera diidentifikasi.

Program pemantauan ini menjadi salah satu langkah strategis dalam menjaga kualitas kesehatan anak di wilayah kerja Puskesmas Margasari serta memastikan upaya pencegahan berjalan lebih efektif melalui keterlibatan aktif orang tua dan tenaga kesehatan di lapangan. (*)

Untuk informasi lebih lanjut terkait kegiatan maupun update Puskesmas Margasari, masyarakat dapat mengunjungi dan mengikuti akun Instagram resmi di @promkes_pkmmargasari

Penulis: Yandri Rinaldi