
IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Puskesmas Margasari terus memperkuat layanan kesehatan ibu dan anak melalui program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang berfokus pada pemeriksaan kehamilan, pemenuhan gizi, dan pendampingan berkelanjutan.
Program tersebut menjadi upaya utama meningkatkan pengetahuan, keterampilan, serta kesadaran ibu hamil agar dapat menjalani kehamilan dengan aman dan melahirkan bayi yang sehat.
Kegiatan KIA mencakup berbagai pelayanan dasar seperti pemeriksaan kehamilan (ANC), pemeriksaan nifas, imunisasi, serta edukasi melalui kelas ibu hamil dan penyuluhan gizi.
Selain itu, juga dilakukan pemantauan ibu, bayi, dan balita berisiko tinggi serta layanan keluarga berencana (KB).
Adapun pelayanan utama meliputi pemeriksaan ibu hamil secara rutin, pemantauan ibu nifas dan bayi baru lahir, serta deteksi dini tumbuh kembang anak (DDTK) di Posyandu dan TK.
Sementara kegiatan edukasi mencakup kelas ibu hamil, penyuluhan gizi, kesehatan reproduksi, dan KB bagi pasangan usia subur.
Penanggung jawab program, Bidan Saripa, Amd.Keb, mengatakan bahwa tahun ini fokus kegiatan diarahkan pada tiga hal, yaitu deteksi dini risiko kehamilan, pemenuhan gizi ibu hamil, dan peningkatan kunjungan pemeriksaan ANC secara teratur.
“Kami ingin memastikan ibu hamil di wilayah Margasari menjalani proses kehamilan dengan baik dan tanpa risiko tinggi. Kuncinya adalah pemeriksaan rutin, asupan gizi seimbang, dan pendampingan berkelanjutan,” ujar Saripa saat ditemui di Puskesmas Margasari, Senin (3/11/2025).
Menurutnya, peran kader kesehatan sangat penting dalam menjangkau ibu hamil di lingkungan masing-masing.
Di sisi lain, para kader aktif mendata untuk mengingatkan jadwal pemeriksaan, serta mengarahkan warga agar memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.
“Banyak ibu hamil yang datang ke puskesmas karena diajak kader. Cara ini terbukti efektif meningkatkan kesadaran,” sebutnya.
Saripa menilai, kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pemeriksaan kehamilan meningkat signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Sebagian besar ibu kini datang sesuai jadwal tanpa harus diingatkan.
“Dengan konsistensi dan kerja sama semua pihak, kami berharap Margasari dapat menjadi wilayah bebas risiko kehamilan berbahaya dan penurunan angka kematian ibu,” tuturnya.
Selain memperkuat pelayanan di puskesmas, pihaknya juga memperluas jangkauan program melalui kerja sama lintas sektor, termasuk PKK dan posyandu, agar edukasi kesehatan ibu hamil dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. (*)