
IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Puskesmas Margasari terus memperkuat layanan kesehatan masyarakat melalui pelaksanaan program kesehatan prioritas sepanjang tahun 2025.
Hingga Oktober 2025, realisasi program kegiatan telah mencapai 76,65 persen, dan ditargetkan mencapai 100 persen pada akhir tahun.
Hal tersebut disampaikan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Puskesmas Margasari, Sulis Setyowati, saat ditemui pada Selasa (2/12/2025).
Menurut Sulis, program kesehatan yang dijalankan mencakup berbagai layanan strategis dengan sasaran seluruh kelompok usia, mulai dari anak-anak, remaja, ibu hamil, hingga lansia.
“Alhamdulillah sampai bulan Oktober realisasi program sudah 76,65 persen dan masih terus berjalan. Harapannya dapat mencapai 100 persen karena memang harus kita selesaikan,” ujarnya kepada wartawan IKNBISNIS.COM.
Berbagai program yang telah terlaksana di antaranya Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi balita dan ibu hamil, kelas ibu hamil, kelas ibu balita, serta pendampingan pemberian ASI eksklusif dan MPASI. Kemudian pelaksanaan Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) untuk balita di posyandu dan anak usia PAUD.
Selain itu, layanan kesehatan sekolah juga berjalan melalui program penjaringan dan posyandu remaja yang diselenggarakan secara rutin setiap tahun.
Kegiatan pemantauan tumbuh kembang balita, pemantauan status gizi ibu dan anak, serta kunjungan lapangan turut dilaksanakan sebagai bagian dari program penguatan kesehatan keluarga.
Sulis menuturkan, program pelacakan dan pelaporan kematian serta pelaksanaan otopsi verbal juga sudah berjalan. Layanan screening kesehatan jiwa, pemeriksaan kebugaran di sekolah dan tempat kerja, serta screening PTM dilaksanakan secara bertahap dan terjadwal.
Untuk kelompok usia lanjut, Puskesmas Margasari menjalankan layanan home care lansia berisiko tinggi, serta posbindu yang tersebar di sejumlah titik wilayah pelayanan.
Layanan imunisasi BIAS tahap 1 dan 2 serta vaksin HPV untuk kelas 9 juga telah selesai dilaksanakan pada September dan Oktober 2025.
Sejumlah program kesehatan lingkungan juga telah dituntaskan, di antaranya survei vektor DBD, edukasi PHBS, serta pemberdayaan kader di tingkat masyarakat.
Terkait capaian program, Sulis menyebut bahwa beberapa kegiatan memiliki tantangan tersendiri, terutama program PMT untuk ibu hamil dengan kondisi Kurang Energi Kronis (KEK).
Meski beberapa kegiatan bersifat kasuistik dan bergantung pada laporan kasus di lapangan, Puskesmas Margasari optimistis dapat mencapai target penyelesaian program kesehatan pada akhir tahun. (*)
Untuk informasi lebih lanjut terkait kegiatan maupun update Puskesmas Margasari, masyarakat dapat mengunjungi dan mengikuti akun Instagram resmi di @promkes_pkmmargasari