
IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan menegaskan pentingnya pengawasan yang ketat dibutuhkan untuk mengawal progres pembangunan Rumah Sakit (RS) Sayang Ibu yang berada di Kecamatan Balikpapan Barat.
Saat melakukan kunjungan beberapa waktu lalu, DPRD melihat adanya temuan yang mengecewakan terkait progres pembangunan RS tersebut.
Anggota Komisi IV DPRD Balikpapan, Ryan Indra Saputra menyatakan kekecewaannya usai melihat kondisi pekerjaan di lapangan, yang ternyata berbeda dari laporan yang telah diterima.
“Kondisinya sangat jauh dari laporan, katanya progres sudah 30 persen, tapi kenyataannya tidak sesuai dengan fakta di lapangan,” ujar Ryan, Sabtu (25/1/2025).
Ia menerangkan, saat dilakukan pemeriksaan progres fisik pembangunan rumah sakit, progres tercatat hanya mencapai 12,22 persen.
Menurutnya, ketika dilihat secara kasat mata, pembangunan fisik yang dilakukan tidak nampak secara signifikan.
Selain itu, ada beberapa masalah dalam pelaksanaan proyek, seperti kondisi lahan yang masih adanya genangan air, kurangnya jumlah pekerja, metode pekerjaan hingga material yang ditempatkan tidak tertata.
“Jumlah pekerja tidak maksimal, penempatan material juga belum sesuai,
Ini terlihat seperti proyek pembangunan rumah kampung, padahal anggaran yang dikucurkan cukup besar,” terangnya.
Ryan juga melihat adanya ketidaksesuaian data yang disampaikan di atas kertas dengan kondisi sebenarnya yang ada di lapangan.
Proyek pembangunan RS Sayang Ibu di Balikpapan Barat ini diharapkan dapat berjalan sesuai rencana. Namun, justru terlihat tidak rapi dan tidak terorganisir dengan baik. Padahal, pembayaran down payment (DP) sebesar 20 persen atau sekitar Rp20 miliar sudah diterima oleh kontraktor.