
KOTAKU, BALIKPAPAN-Para pekerja terdiri petugas keamanan, sopir dan Cleaning Service masuk dalam daftar penerima daging sapi kurban yang dibagikan PT Pegadaian Kantor Wilayah (Kanwil) IV Balikpapan saat perayaan Iduladha, Minggu (10/7/2022). Tidak ketinggalan warga sekitar dan petugas kebersihan jalan yang sedang menjalankan tugas di kawasan Jalan Jenderal Sudirman Stalkuda. Dengan total daging kurban dibagikan kepada 300 penerima.
Kepala Departemen Manajemen Risiko Pegadaian Kanwil IV Balikpapan Joko Suryanto di sela pembagian daging kurban menerangkan, total empat ekor sapi kurban yang disiapkan dalam perayaan Iduladha tahun ini. Dihimpun dari 28 Shohibul Qurban yakni orang yang berniat berkurban dan mengerjakannya yang tak lain pegawai Pegadaian Kanwil IV Balikpapan, kantor area dan kantor cabang.
“Jadi saat pemotongan hewan kurban kami mengundang para Shohibul Qurban untuk menyaksikan secara langsung. Bagi yang tidak bisa hadir tentu kami minta keikhlasannya tapi kami juga melakukan video call agar Shohibul Qurban tetap bisa menyaksikan dari jauh,” terang Joko Suryanto.
Lebih lanjut dia menjelaskan, jumlah hewan yang dikurbankan tahun ini sama dengan tahun lalu yakni empat ekor. Bahkan sejak Covid 19 mewabah tahun 2020 lalu, jumlah hewan kurban yang disiapkan juga empat ekor. Lebih banyak dari tahun sebelumnya. Itu artinya, pandemi Covid-19 tidak mengendurkan untuk beribadah. “Justru sejak pandemi jumlah hewan yang dikurbankan bertambah,” terangnya.
Hanya saja, saat pandemi Covid-19 lalu jumlah panitia pelaksanaan kurban dibatasi termasuk waktu pembagian diatur untuk menghindari kerumunan, kali ini dilakukan dengan semangat kebersamaan tapi tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan.
Baginya, terutama para Shohibul Qurban, Iduladha dimaknai sebagai wujud ketaqwaan dan meneladani Nabi Ibrahim AS dan putranya Nabi Ismail AS. Sekaligus wujud rasa syukur kepada Allah SWT atas limpahan rezeki. “Kami berharap berbagi dengan berkurban menular kepada yang belum dimampukan dan bagi penerima mendapat manfaat,” ucapnya.
Tak hanya pelaksanaan pembagian daging kurban yang mengikuti protokol kesehatan, hewan kurban yang disembelih juga dipastikan sehat dari penyakit kuku dan mulut (PMK) yang saat ini tengah mewabah.
“Sapi kurban yang kami beli kami peroleh dari salah seorang karyawan kami juga dan sudah dipastikan aman dan sehat,” imbuhnya.
Andi Zulfahri pemilik Arung Farm Jalan Minangkabau Kilometer (Km) 4 Balikpapan yang memasok sapi kurban tersebut menerangkan, sapi kurban didatangkan dari Bone Sulawesi Selatan. Sebelum diberangkatkan ke Balikpapan sapi kurban yang dijual dikarantina terlebih dahulu di daerah asal selama 14 hari dan menjalani pemeriksaan kesehatan. “Setelah dinyatakan bebas PMK baru kami berangkatkan,” imbuhnya. Berkat jaminan itu pula, 200 sapi kurban yang disiapkan tahun ini ludes terjual. Meski harga yang dipatok lebih mahal dari sebelumnya, tak mempengaruhi animo permintaan. Ya, proses karantina kontan menambah biaya perawatan sehingga mempengaruhi harga jual. “Dari rata-rata Rp18 jutaan per ekor sekarang Rp21 jutaan,” ucap pria yang merintis bisnis penjualan sapi kurban sejak tahun 2012 lalu. (*)