IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Puskesmas Baru Tengah menggelar kegiatan Mini Lokakarya (Minilok) Lintas Sektor sebagai upaya memperkuat koordinasi dan kolaborasi antarinstansi dalam mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja.

Kegiatan yang berlangsung pada awal Desember 2025 ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan dari tingkat kecamatan, kelurahan, lembaga masyarakat, hingga unsur keamanan.

Kepala Puskesmas Baru Tengah, drg. Rulida Osma Marisya, menyampaikan bahwa Minilok Lintas Sektor merupakan forum komunikasi rutin yang bertujuan menyelaraskan program kesehatan dengan dukungan dan peran aktif lintas sektor.

“Mini lokakarya ini menjadi wadah evaluasi bersama, identifikasi masalah, dan penyusunan solusi strategis yang melibatkan seluruh pihak terkait agar penanganan isu kesehatan dapat dilakukan secara komprehensif,” jelasnya, Sabtu (29/11/2025).

Forum tersebut dihadiri oleh berbagai unsur, di antaranya Kecamatan, Kelurahan, PKK, LPM, Babinsa, Bhabinkamtibmas, sekolah, Ketua RT, serta para kader kesehatan. Mereka berperan dalam mensinergikan program prioritas Puskesmas agar lebih efektif diterapkan di masyarakat.

Sejumlah agenda prioritas ikut dibahas dalam minilok, meliputi cakupan layanan kesehatan gratis di sekolah, program pengendalian dan pencegahan penyakit Tuberkulosis (TB), peningkatan status gizi bayi dan balita , dan persiapan pelaksanaan ORI Campak.

Ia menyebut, setiap pihak memiliki peran strategis dalam mendukung keberhasilan program.

Puskesmas pun bertugas sebagai penyedia layanan dan pembina teknis, sedangkan Kelurahan berfungsi memberi dukungan kebijakan dan administrasi. RT/RW ikut memantau kondisi warga dan pendataan sasaran, PKK dan kader posyandu berperan pada edukasi dan sweeping balita.

Sementara sekolah mengimplementasikan UKS dan imunisasi, serta Babinsa dan Bhabinkamtibmas memberikan dukungan pengamanan dan mobilisasi masyarakat.

Dalam forum itu, seluruh peserta menyepakati beberapa tindak lanjut, antara lain pelaksanaan cek kesehatan gratis di sekolah, dengan proses pendaftaran dan pengisian screening dilakukan secara mandiri oleh orang tua atau siswa.

Kemudian, penemuan kasus aktif TB dan pelacakan kontak erat, terutama di wilayah RT dengan angka kasus tertinggi.

Adapun, peningkatan D/S Posyandu untuk deteksi dini kondisi gizi bayi dan balita. Juga optimalisasi peran CSR sebagai bentuk apresiasi kepada kader kesehatan. Selanjutnnya, pelaksanaan ORI Campak sesuai instruksi Dinas Kesehatan Kota.

drg. Rulida berharap kolaborasi lintas sektor semakin solid dan responsif dalam mengatasi persoalan kesehatan di wilayah.

“Kami berharap setiap sektor lebih aktif mengambil peran sesuai kewenangannya, serta bersama-sama mendorong pencapaian indikator kesehatan dan kemandirian masyarakat dalam menjaga kesehatan keluarga,” pungkasnya.

Ia mengungkapkan, keberlanjutan program lintas sektor dan dukungan kebijakan kelurahan menjadi kunci untuk memperkuat inovasi pelayanan kesehatan dan Posyandu di wilayah Baru Tengah. (*)