
IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN-PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan dan PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB) bekerja sama dengan UPTD Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar pelatihan pengelasan (Welding) untuk masyarakat sekitar.
Kegiatan diselenggarakan di Workshop Pengelasan UPTD BLKI Balikpapan, Selasa (19/9/2023).
“Kegiatan program pelatihan welder ini dilaksanakan dengan tahapan-tahapan seleksi yang sudah berjalan.
Dari 24 calon peserta saat seleksi terakhir yaitu tes wawancara hanya ada 16 orang yang terpilih dari Kelurahan Margasari, Kelurahan Kariangau, Kelurahan Karang Jati, Kelurahan Baru Tengah, Kelurahan Girimukti dan Kelurahan Muara Rapak,” kata Kasubbag Tata Usaha UPTD BLKI Balikpapan Yuni Lisdianawaty.
Pelatihan dilakukan dalam rangka mendukung program pengembangan kemitraan pemerintah dengan dunia usaha.
Yakni Link and Match dunia pelatihan kerja dengan industri.
Karenanya diperlukan adanya kemitraan yang bersifat BLKI Balikpapan dengan dunia usaha.
Sementara itu, Kepala Disnakertrans Provinsi Kaltim Rozani Erawadi percaya bahwa pelatihan ini akan bermanfaat.
“Para peserta kelak bisa mendapatkan pekerjaan yang bisa berkontribusi dan berkompeten untuk perusahaan maupun pemerintahan,” kata Rozani dalam sambutannya.
Senior Manager Operation & Manufacturing (SMOM) PT KPI Unit Balikpapan Novie Handoyo Anto turut hadir untuk membuka pelatihan welder.
“Program pelatihan ini merupakan Tanggung Jawab Sosial kami. Welding merupakan pekerjaan yang sulit dan mahal, serta perlu keahlian yang khusus untuk mengerjakannya.
Maka dari itu kami berharap dari para peserta bisa turut serta hadir dan belajar hingga selesai, karena pelatihan ini sangat bermanfaat untuk masa depan perusahaan dan pembangunan Ibu Kota Negara,” kata Anto.
Welder atau juru las adalah pelaksana proses pengelasan (Welding) untuk menyambung dua logam, alumunium atau material lainnya yang dapat dilakukan penyambungan dengan metode panas.
Profesi juru las seringkali disepelekan oleh masyarakat umum, padahal keahlian tersebut kabarnya bergaji tinggi.
Salah satu peserta Muhammad Erfani mengaku antusias mengikuti kegiatan pelatihan. “Pelatihan ini tidak akan saya sia-siakan karena mengingat kembali bahwa yang mendaftar dan mengikuti seleksi untuk menjadi peserta cukup banyak dan saya sudah diberikan kesempatan untuk menjadi peserta,” tutupnya. (*)