IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Program Kelas Ibu Balita yang digelar Puskesmas Margasari mencatat capaian 100 persen pelaksanaan pada tahun ini.

Sebanyak 10 kelas telah terselenggara sesuai target, dengan pembagian berdasarkan kelompok usia anak dan materi edukasi yang disesuaikan tahapan perkembangan.

Program Kelas Ibu Balita menjadi bagian dari upaya penguatan edukasi kepada orang tua terkait kesehatan, pola pengasuhan, serta pemantauan tumbuh kembang anak.

Program tersebut telah mendukung pelaksanaan Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) dan pemeriksaan rutin di posyandu serta fasilitas kesehatan.

Pemegang Program Kesehatan Anak Puskesmas Margasari, Sulis Setyowati, menjelaskan bahwa kelas edukasi tersebut melibatkan orang tua dari anak usia 0-1 tahun, 1-2 tahun, dan 2-5 tahun.

Ia menyebut, materi edukasi disesuaikan kebutuhan perkembangan masing-masing kelompok usia, termasuk stimulasi tumbuh kembang, pola makan sehat, dan monitoring perkembangan anak.

“Untuk kelas ibu balita, alhamdulillah sudah terlaksana 100 persen. Pelaksanaannya ada 10 kelas sesuai kategori usia, dan masing-masing kelas diberikan materi yang berbeda,” sebut Sulis saat diwawancara, Selasa (2/12/2025).

Pelaksanaan Kelas Ibu Balita juga disambut positif oleh peserta. Baginya, antusiasme orang tua cukup tinggi, dan mereka berupaya hadir mengikuti kegiatan saat diberikan informasi.

Kegiatan tersebut, ujar Sulis, menjadi pendamping bagi layanan pemeriksaan kesehatan, sehingga pemahaman orang tua mengenai kondisi tumbuh kembang anak dapat meningkat.

Dalam proses edukasi, orang tua juga mendapatkan penjelasan mengenai pentingnya deteksi dini dan pencatatan perkembangan anak secara teratur.

Sulis mengungkapkan bahwa kegiatan ini dilakukan dengan pendekatan diskusi interaktif agar peserta dapat menyampaikan pertanyaan dan berbagi pengalaman.

Selain itu, program ini menjadi bagian dari strategi pendukung pemeriksaan rutin di posyandu, termasuk kegiatan pemberian vitamin A, obat cacing, imunisasi, dan penimbangan.

Lebih lanjut, kolaborasi dengan kader posyandu dan lembaga PAUD mendorong pelaksanaan program lebih efektif dan menjangkau lebih banyak keluarga di wilayah kerja Puskesmas Margasari.

Pelaksanaan kelas dilakukan bersamaan dengan berbagai program layanan anak lainnya, seperti DDTK dan SDIDTK, pemeriksaan MTBM dan MTBS, skrining bayi baru lahir, serta tindakan preventif pada kasus berisiko.

Integrasi kegiatan ini, ungkap Sulis, memungkinkan identifikasi cepat terhadap potensi masalah tumbuh kembang, termasuk kondisi gizi, keterlambatan motorik, bahasa, dan sosial.

Sulis menegaskan bahwa penguatan edukasi kepada orang tua merupakan bagian penting dalam mendukung keberhasilan pemantauan tumbuh kembang anak. Dengan pemahaman yang lebih baik, keluarga dapat melakukan langkah pencegahan dan pemantauan sejak gejala awal muncul. (*)

Untuk informasi lebih lanjut terkait kegiatan maupun update Puskesmas Margasari, masyarakat dapat mengunjungi dan mengikuti akun Instagram resmi di @promkes_pkmmargasari

Penulis: Yandri Rinaldi