IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Berdasarkan Rilis terbaru Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Balikpapan pada Oktober 2024 mencatat deflasi 0,61 persen month to month (mtm), setelah sempat mengalami inflasi pada bulan sebelumnya.
Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Robi Ariadi menerangkan, Deflasi bulanan tersebut membuat level inflasi tahunan Kota Balikpapan menjadi sebesar 1,51 persen year on year (yoy), lebih rendah dibandingkan inflasi nasional 1,71 persen yoy dan inflasi gabungan 4 Kota di Provinsi Kalimantan Timur 1,75 persen yoy.
“Komoditas penyumbang deflasi tertinggi secara mtm di Kota Balikpapan pada Oktober 2024 yakni kangkung, ikan layang, bayam, bensin dan sawi hijau,” kata Robi dalam keterangan tertulis yang disampaikan, Selasa (5/11/2024).
Dia menjelaskan, Penurunan harga pada komoditas kangkung, bayam, sawi dan ikan layang disebabkan oleh pasokan yang meningkat, kemudian penurunan bensin seiring adanya kebijakan penurunan harga bahan bakar non-subsidi oleh Pertamina pada awal Oktober 2024.
Sejalan dengan Kota Balikpapan, IHK untuk Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) pada bulan Oktober 2024 juga mengalami deflasi sebesar 0,12 persen mtm, setelah sebelumnya mengalami inflasi sebesar 0,23 persen.
Secara tahunan, inflasi IHK PPU sebesar 0,85 persen yoy, lebih rendah dibandingkan inflasi nasional 1,71 persen yoy dan inflasi gabungan 4 Kota di Provinsi Kalimantan Timur 1,75 persen yoy.
“Penyumbang terbesar deflasi secara mtm di Kabupaten PPU terutama bersumber dari Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau sebesar 0,14 persen mtm,” terang Robi.