
IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Di antara deretan rumah kayu di atas air, sekelompok ibu rumah tangga di Kelurahan Margasari, Kecamatan Balikpapan Barat, sibuk merawat tanaman hijau dalam pipa-pipa plastik.
Mereka merupakan penggerak program hidroponik Rawa Bening, inovasi yang membuka peluang ekonomi baru bagi warga pesisir.
Lurah Margasari, Hendra Jaya Prawira, mengatakan program ini menjadi wadah pemberdayaan bagi perempuan di lingkungan padat penduduk.
Dengan keterbatasan lahan, warga memanfaatkan sistem hidroponik berbasis air hujan untuk menanam berbagai sayuran seperti bayam, sawi, dan kangkung.
“Sebagian besar pengelolanya ibu-ibu rumah tangga. Mereka dilatih untuk menanam, memanen, dan bahkan mengolah hasilnya menjadi produk bernilai jual,” terang Hendra, Rabu (5/11/2025).
Program yang berjalan lebih dari tiga tahun ini mendapat dukungan CSR Pertamina, mulai dari bantuan peralatan hingga pendampingan teknis.
Melalui kegiatan tersebut, Hendra mengaku, bahwa para ibu kini rutin memproduksi keripik bayam, stik sayur, dan olahan ringan lain yang dijual di lingkungan sekitar maupun saat pameran kelurahan.
“Beberapa hasil panen bahkan dibeli langsung oleh Pertamina untuk dijadikan suvenir acara. Ini bentuk nyata dari kerja sama yang saling menguntungkan,” tuturnya.
Selain memberi penghasilan tambahan, hidroponik juga membawa perubahan sosial di lingkungan mereka.
Aktivitas berkebun membuat para ibu lebih aktif, saling bekerja sama, dan menularkan semangat menjaga kebersihan lingkungan.
“Awalnya mereka malu atau tidak percaya diri, sekarang justru bangga karena hasil kerja mereka dikenal luas. Itu yang paling membahagiakan,” ujar Hendra.
Oleh karena itu, pihak kelurahan berencana memperluas area hidroponik ke beberapa RT lain. Pemerintah juga tengah menjajaki dukungan dari OPD terkait untuk memperkuat kapasitas kelompok tani perempuan ini.
“Kalau bisa, hidroponik ini berkembang jadi ikon pemberdayaan pesisir Margasari,” ucap Hendra menutup.
Dari sela rumah di atas air, ibu-ibu Margasari membuktikan bahwa kemandirian dan ekonomi hijau mampu tumbuh dari tangan-tangan sederhana yang mau berdaya. (*)