
IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan menargetkan predikat Kota Layak Anak (KLA) kategori Paripurna pada penilaian di tahun berikutnya, setelah dua tahun berturut-turut meraih kategori Utama KLA.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) kota Balikpapan, Heria Prisni yang menyatakan bahwa pencapaian Paripurna memerlukan kondisi ideal.
Ia mengatakan, hal tersebut sebagai tantangan besar karena standar penilaian Paripurna jauh lebih ketat dibandingkan sebelumnya.
“Paripurna itu syaratnya berat. Harus nol kasus kekerasan terhadap anak, anak bisa pergi sekolah atau bermain tanpa harus didampingi, dan semua fasilitas pendukung tersedia dengan aman. Kita belum sepenuhnya memenuhi itu, tapi tekad kita kuat,” ujar Heria saat ditemui media, Senin (11/8/2025).
Heria mengungkapkan bahwa fokus utama pemerintah kota saat ini adalah pengembangan Ruang Bermain Ramah Anak (RBRA).
Meskipun beberapa RBRA sudah tersedia di Balikpapan, namun fasilitas ini masih perlu ditingkatkan agar sesuai standar nasional.
“Minggu lalu kami ke Jakarta untuk membahas standarisasi RBRA. Tujuannya agar fasilitas yang ada aman, nyaman, dan benar-benar menunjang tumbuh kembang anak,” tambah Heria.
Selain RBRA, lanjut dia, Pemkot Balikpapan juga berupaya meningkatkan jumlah sekolah ramah anak, memperluas Kawasan Sehat Tanpa Rokok (KSTR), dan menekan angka kekerasan terhadap anak, serta memastikan transportasi publik yang aman untuk anak.
Heria menegaskan bahwa pencapaian ini bukan tanggung jawab satu dinas saja, melainkan membutuhkan kolaborasi lintas sektor.
“Ini kerja besar. Pemerintah, legislatif, keluarga, dan lingkungan harus kompak supaya hak anak benar-benar terpenuhi,” katanya.
Melalui komitmen bersama dan perencanaan yang matang, Heria optimistis Balikpapan bisa meraih predikat Paripurna dalam beberapa tahun ke depan.
“Mudah-mudahan penilaian berikutnya menjadi momen kita naik kelas,” tutupnya.
Kolaborasi Pemkot Balikpapan bersama dengan DPRD, masyarakat, dan seluruh elemen lainnya menjadi kunci dalam mewujudkan Balikpapan sebagai kota ramah anak. (*)