IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN-Operasi pasar dan sidak gencar dilakukan pemerintah daerah bersama Pertamina di Kalimantan Timur (Kaltim).

Itu untuk menindaklanjuti isu kelangkaan elpiji bersubsidi 3 Kilogram (Kg) yang beberapa waktu santer berhembus.

Hal ini terlihat dari beberapa pangkalan elpiji 3 Kg dan usaha-usaha menengah dan besar yang kerap didatangi tim gabungan Dinas Perdagangan (Disdag) dan Pertamina.

Salah satunya pangkalan elpiji 3 Kg di Jalan Mulawarman, Kecamatan Balikpapan Selatan

Melalui siaran pers yang disampaikan, Selasa (1/8/2023) dijelaskan, hasil sidak menyatakan stok elpiji 3 Kg di pangkalan tersebut tersedia dan mencukupi kebutuhan masyarakat sekitar.

Lalu, apa yang menyebabkan tidak tersedianya stok elpiji 3 kg oleh beberapa pangkalan? Menurut Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud dalam laman Instagramnya, mengatakan bahwa masih ada warga mampu bahkan usaha skala besar seperti restoran yang menggunakan elpiji 3 Kg.

“Kewajiban mereka seharusnya menggunakan elpiji harga industri atau non subsidi bukan elpiji 3 Kg.

Itu mengapa semua harus mengetahui hak dan kewajiban. Elpiji 3 Kg subsidi ini ada kuota yang sudah ditetapkan pemerintah,” tulis Rahmad.

Senada dengan Rahmad, Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah, juga melarang penggunaan elpiji 3 bersubsidi bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) serta warga kelas menengah atas.

“Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara terus berupaya mengendalikan agar kuota elpiji 3 Kg ini cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Selain itu, kami juga meminta Pertamina untuk menindak tegas agen atau pangkalan yang menyalurkan elpiji 3 Kg kepada pengecer karena memang tidak boleh,“ tegas Edi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *