
IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Kota Balikpapan bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) Balikpapan menggelar sosialisasi dan monitoring penerapan sistem pembayaran digital.
Kegiatan ini berlangsung di Pantai Manggar Segara Sari pada Selasa (23/9/2025).
Adapun tujuan dari sosialisasi ini untuk mendorong pengelola destinasi wisata di Balikpapan dalam menerapkan sistem transaksi digital.
Kepala Disparpora Kota Balikpapan, Ratih Kusuma, mengapresiasi inisiatif Bank Indonesia yang memfasilitasi kegiatan ini.
“Kami berterima kasih kepada BI atas dukungannya dalam mendorong digitalisasi pembayaran di seluruh destinasi wisata di Balikpapan.
Sistem ini memudahkan transaksi, mengurangi risiko kesalahan, dan mempercepat proses pembayaran,” ujar Ratih.
Ia menambahkan, sebanyak 80 destinasi wisata di Balikpapan, baik yang dikelola pemerintah, swasta, maupun kelompok sadar wisata (Pokdarwis), diharapkan segera menerapkan sistem ini.
Menurut Ratih, digitalisasi tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga mendukung promosi wisata.
“Sekarang, informasi seperti lokasi, jarak, dan biaya bisa diakses langsung melalui barcode atau aplikasi digital. Pantai Manggar, misalnya, sudah lama menerapkan sistem ini, termasuk untuk pembayaran parkir kendaraan,” jelasnya.
Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan BI Balikpapan, Wahyu Setyoko, menegaskan bahwa digitalisasi pembayaran merupakan bagian dari upaya BI untuk mendorong efisiensi ekonomi.
“Dengan transaksi digital, seperti menggunakan QRIS, masyarakat tidak perlu lagi khawatir soal kembalian atau risiko kehilangan uang tunai. Transaksi juga lebih cepat dan aman karena langsung terhubung ke sistem perbankan,” kata Wahyu.
Wahyu menyebutkan, di wilayah kerja BI Balikpapan, yang mencakup Balikpapan, Penajam Paser Utara, dan Paser, tercatat sekitar 30 juta transaksi digital pada tahun ini.
Di Balikpapan, tercatat sebanyak 700 ribu transaksi, ini menunjukkan antusiasme masyarakat dan pelaku usaha, termasuk UMKM, dalam mengadopsi sistem ini.
“Digitalisasi membantu mencatat aktivitas ekonomi secara lebih akurat, sehingga kita bisa melihat potensi ekonomi Balikpapan dengan lebih jelas,” tuturnya.
Kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk mendukung perkembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Balikpapan.
Ke depan, Disparpora dan BI berharap seluruh pengelola destinasi wisata, hotel, dan restoran di kota ini dapat sepenuhnya beralih ke sistem pembayaran digital, sehingga dapat menciptakan ekosistem yang lebih modern, efisien, dan aman bagi wisatawan maupun pelaku usaha. (*)