
IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Pemerintah Kota Balikpapan melihat ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) Garage 2025 sebagai momentum strategis untuk memperkuat sektor ekonomi kreatif dan gaya hidup urban di luar dominasi industri minyak dan gas.
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kota Balikpapan, CI Ratih Kusuma dalam talkshow IIMS Garage Balikpapan 2025, Kamis (16/10/2025), menyampaikan bahwa kehadiran event otomotif ini membuka ruang besar bagi daerah untuk membangun identitas baru yang lebih kreatif dan progresif.
“Kota Balikpapan selama ini memang dikenal sebagai kota migas. Namun, kami ingin ada identitas baru yang tumbuh dari kreativitas dan gaya hidup masyarakat. Nah, Dunia otomotif bisa menjadi bagian dari itu,” ujarnya.
Menurut Ratih, kolaborasi antara pemerintah daerah dan penyelenggara nasional seperti Dyandra Promosindo tidak hanya menghadirkan pameran otomotif, tetapi juga menciptakan efek ekonomi yang nyata bagi pelaku usaha lokal.
Dari penjual suku cadang, kuliner, hingga pengrajin merchandise, seluruh sektor ikut bergerak selama event berlangsung.
“Banyak usaha lokal yang turut bergerak. Efek ekonominya sangat terasa,” kata Ratih.
Ratih menilai arah pembangunan ekonomi kota Balikpapan kini semakin bergeser ke sektor-sektor berbasis kreativitas, digital, dan gaya hidup modern.
Event otomotif, kata dia, bisa menjadi jembatan antara dunia industri dan masyarakat perkotaan yang dinamis.
“Karakter masyarakat Balikpapan terbuka terhadap tren. Apalagi Balikpapan ini mobilitasnya tinggi. Otomotif itu sudah jadi bagian dari gaya hidup,” ucapnya.
Lebih lanjut, ia menyebutkan, sejumlah kota besar seperti Surabaya dan Makassar telah lebih dulu menjadikan event otomotif sebagai agenda rutin tahunan yang berdampak luas terhadap sektor pariwisata dan UMKM.
Balikpapan, menurutnya, memiliki potensi serupa, mengingat fasilitas cukup memadai, komunitas aktif dan antusias masyarakat juga tinggi terhadap event otomotif seperti ini.
“Jadi, Tinggal bagaimana memastikan kegiatan seperti ini bisa berkelanjutan dan menjadi agenda tahunan,” imbuh Ratih.
Ke depan, Disparpora berencana memperkuat sinergitas lintas sektor agar kegiatan otomotif tidak berhenti pada satu kali event saja.
Pemerintah akan melibatkan komunitas, pelaku usaha, hingga lembaga pendidikan vokasi, sehingga pengembangan industri otomotif di Balikpapan tidak hanya berdampak secara ekonomi, tetapi juga mampu membangun kualitas SDM yang kreatif dan berdaya saing. (*)