IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Puskesmas Margasari memperluas akses layanan kesehatan secara menyeluruh melalui berbagai program pelayanan berbasis masyarakat dengan pendekatan jemput bola.

Layanan tersebut menjangkau tempat ibadah, pasar, kantor pelayanan publik, serta lingkungan permukiman di tingkat RT.

Strategi itu ditempuh untuk memastikan seluruh kelompok masyarakat dapat mengakses pelayanan kesehatan secara merata.

Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Puskesmas Margasari, Sulis Setyowati, menyampaikan bahwa pendekatan langsung ke masyarakat menjadi kunci keberhasilan program selama tahun 2025.

“Posbindu itu kita laksanakan setiap bulan. Karena cukup banyak tempat yang harus kita datangi. Ada sekitar 40 titik, termasuk masjid, pasar, RT dan kantor seperti Polsek,” ujar Sulis saat ditemui, Selasa (2/12/2025).

Selain Posbindu PTM, Puskesmas Margasari menjalankan program penjaringan di sekolah-sekolah, meliputi pemeriksaan kesehatan dasar, screening kebugaran, dan intervensi hasil screening apabila ditemukan masalah kesehatan.

Kegiatan serupa, sebutnya, juga dilakukan di tempat kerja, untuk memastikan jangkauan pemeriksaan kesehatan masyarakat pekerja.

Program layanan home care bagi lansia risiko tinggi turut dilaksanakan sebagai bentuk perlindungan terhadap kelompok rentan. Home care dilakukan oleh petugas kesehatan secara berkala melalui pemeriksaan kesehatan fisiologis dan pemantauan kondisi pasien secara langsung.

Pendekatan lapangan juga dilakukan pada penanganan kasus Tuberkulosis (TB) melalui kunjungan rumah dan pemantauan pengobatan.

“Untuk kunjungan rumah penderita TB, kita laksanakan juga semuanya,” ungkap Sulis.

Adapun, untuk kelompok remaja dan ibu, program penyuluhan kesehatan reproduksi diberikan bersamaan dengan kegiatan posyandu. Model ini dilakukan karena mengumpulkan peserta secara terpisah dinilai sulit.

“Karena mengundang mereka agak sulit, jadi kami laksanakan sekalian saat posyandu,” imbuhnya.

Layanan imunisasi BIAS untuk kelas 1,2,5 SD dan vaksin HPV untuk kelas 9 telah terlaksana pada bulan September dan Oktober dalam dua sesi pelaksanaan.

Sejumlah program kesehatan lingkungan dan pencegahan penyakit menular juga telah dilaksanakan, di antaranya survei jentik DBD, edukasi PSN, dan program pemberdayaan kader kesehatan masyarakat melalui posbindu.

Pendekatan jemput bola yang dilakukan menjadi bagian dari strategi Puskesmas Margasari untuk mempercepat capaian target program kesehatan yang hingga Oktober mencapai 76,65 persen, dengan target penyelesaian 100 persen pada akhir tahun. (*)

Untuk informasi lebih lanjut terkait kegiatan maupun update Puskesmas Margasari, masyarakat dapat mengunjungi dan mengikuti akun Instagram resmi di @promkes_pkmmargasari

Penulis: Yandri Rinaldi