IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Bertahun-tahun, kolong rumah di pesisir Kelurahan Margasari, Kecamatan Balikpapan Barat, menjadi tempat menumpuknya sampah yang sulit diurai.

Kini, warga mulai melawan balik. Melalui program Gertak Sampah atau Gerakan Terpadu Kelola Sampah, di mana masyarakat bahu-membahu membersihkan lingkungan pesisir dan mengubah perilaku lama yang membahayakan kesehatan.

Lurah Margasari, Hendra Jaya Prawira, mengatakan program ini bukan sekadar mengajak warga memilah sampah, tetapi juga menuntaskan warisan pencemaran yang telah mengendap di bawah permukiman atas air selama lebih dari satu dekade.

“Masalah utama bukan sampah baru, tapi tumpukan lama yang sudah menahun. Banyak botol, plastik, dan limbah rumah tangga yang sudah bercampur lumpur, bahkan jadi sarang penyakit,” terang Hendra, Senin (3/11/2025).

Untuk menangani hal itu, pemerintah kelurahan bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan lembaga lingkungan Ciroes, serta mendapat dukungan CSR Pertamina.

Dua Satgas Pesisir ditugaskan khusus untuk membersihkan kolong rumah dan mengangkut sampah setiap hari.

“Mereka turun langsung ke bawah rumah warga, menyisir kolong dan jembatan yang jadi titik terparah. Itu kerja berat, tapi dampaknya besar bagi kebersihan lingkungan,” ungkap Hendra.

Selain pembersihan, program ini juga mengedukasi warga agar tidak lagi membuang sampah ke laut.

Sosialisasi dilakukan melalui lomba kebersihan antar-RT dan kegiatan bersama kelompok PKK.

“Perubahan perilaku ini paling penting. Kalau warga masih buang sembarangan, tumpukan akan kembali. Jadi kami dorong kesadaran dulu,” sambungnya.

Hendra mengakui, wilayah Margasari rawan terhadap pencemaran air dan mikroplastik akibat aktivitas di pesisir.

Karena itu, gerakan ini sekaligus menjadi bagian dari upaya menjaga kesehatan warga, terutama anak-anak yang tinggal di lingkungan padat tersebut.

“Menjaga kebersihan sama artinya menjaga masa depan. Kalau lingkungan bersih, penyakit bisa ditekan,” tegasnya.

Dari balik rumah panggung di tepi laut, warga Margasari membuktikan bahwa membersihkan lingkungan bukan hanya soal kebersihan, tapi juga tentang bertahan hidup di tengah perubahan zaman. (*)

Penulis: Yandri Rinaldi