
IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Puskesmas Baru Ilir terus memperluas cakupan imunisasi HPV sebagai bagian dari rangkaian Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang dilaksanakan di SDN 016 Balikpapan Barat. Vaksin HPV diberikan kepada siswi kelas 5 dan 6 sebagai bentuk pencegahan kanker serviks sejak usia dini.
Bidan Puskesmas Baru Ilir, Septi, menjelaskan bahwa vaksin HPV bukanlah vaksin baru, namun baru beberapa tahun terakhir dimasukkan ke dalam program imunisasi rutin pemerintah agar dapat diakses secara gratis oleh warga.
“HPV ini bukan vaksin baru. Sudah lama ada, hanya saja beberapa tahun terakhir diprogramkan gratis untuk anak sekolah,” kata Septi, Sabtu (22/11/2025).
Menurutnya, pemberian vaksin HPV pada usia sekolah sangat penting karena efektivitasnya paling optimal jika diberikan sebelum anak memasuki masa remaja.
Pada usia tersebut, lanjut Septi, kekebalan tubuh dapat terbentuk lebih baik dan memberikan perlindungan jangka panjang.
“Semakin dini diberikan, semakin baik perlindungannya. Ini investasi kesehatan untuk masa depan anak perempuan,” jelasnya.
Vaksin HPV diberikan bersamaan dengan putaran pertama BIAS, sekitar satu bulan sebelum pelaksanaan imunisasi DT dan TD pada siswa kelas lain. Selain HPV, siswa juga menerima imunisasi campak rubella sebagai bentuk perlindungan dari penyakit yang mudah menular di lingkungan sekolah.
Puskesmas Baru Ilir menilai bahwa penerimaan vaksin HPV oleh orang tua cukup baik. Meskipun masih ada sebagian kecil orang tua yang ragu karena kurangnya informasi mengenai manfaat vaksin.
“Ada yang bertanya-tanya tentang HPV karena belum banyak yang paham. Kami jelaskan bahwa ini aman dan bertujuan melindungi dari kanker serviks,” tuturnya.
Untuk memastikan pelaksanaan berjalan lancar, petugas kesehatan melakukan screening kesehatan siswa sebelum imunisasi dan memberikan edukasi singkat mengenai manfaat vaksin HPV. Guru kelas ikut membantu mengatur alur siswa agar proses berlangsung tertib.
Septi berharap program HPV ini dapat memberikan dampak kesehatan jangka panjang bagi para siswi. Baginya, dengan peningkatan cakupan vaksin, risiko kanker serviks di masa depan dapat ditekan secara signifikan.
“Kalau sejak kecil sudah terlindungi, peluang terkena kanker serviks saat dewasa jauh lebih kecil,” imbuh Septi.
Ia menegaskan bahwa imunisasi HPV merupakan hak anak perempuan dan bagian dari upaya mewujudkan generasi penerus yang sehat, kuat, dan produktif.
“Kami ingin anak-anak tumbuh dengan kondisi kesehatan optimal. Imunisasi adalah salah satu langkah penting untuk mencapainya,” pungkasnya. (*)