IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Balikpapan Gasali menegaskan pentingnya upaya untuk meningkatkan minat baca masyarakat, khususnya anak-anak di tengah era digitalisasi yang kian pesat.

Menurutnya, penggunaan teknologi digital dan membaca buku secara fisik harus lebih seimbang, bukan hanya selalu menggunakan gadget untuk bermain media sosial.

“Di era digital yang sangat pesat sekarang ini, sangat penting untuk tidak hanya bergantung pada digitalisasi dan mendorong minat baca anak-anak dengan buku,” ujarnya saat wawancarai usai kegiatan Focus Group Discussion (FGD) di Hotel Gran Senyiur Balikpapan, Selasa (5/11/2024).

Gasali mengakui bahwa media sosial (medsos) menjadi daya tarik yang kuat bagi generasi muda, walaupun memiliki sisi positif, namun berbagai hal negatif juga terdapat didalam medsos.

Karenanya, ia turut mengingatkan bahwa bimbingan dan pengawasan orang tua dalam penggunaan media sosial sangat dibutuhkan.

“Memang dalam dunia digital semua itu ada, termasuk hal negatif, maka dari itu perlu pengawasan orang tua agar penggunaan gadget anak-anak tetap dalam koridor yang positif,” lanjutnya.

Sebagai upaya untuk meningkatkan minat baca pada anak-anak, Komisi IV DPRD mendorong hadirnya perpustakaan sebagai fasilitas untuk meningkatkan minat baca anak-anak.

“Perpustakaan ini dapat menjadi solusi untuk meningkatkan minat baca anak-anak, kami juga ingin menyediakan fasilitas membaca, seperti taman baca yang tidak hanya mudah diakses tetapi juga menarik agar masyarakat, terutama anak-anak, merasa betah,” tambahnya.

Kedepannya, Komisi IV juga mempertimbangkan untuk mendigitalisasi koleksi buku perpustakaan agar selaras dengan perkembangan zaman.

Namun demikian, langkah ini memerlukan kesiapan infrastruktur dan anggaran yang memadai untuk mendukung terwujudnya hal tersebut.

Ia berharap, anak-anak dapat beralih minat yang sebelumnya hanya menikmati dunia digital dalam hal ini medsos, dapat lebih tertarik dengan membaca, sehingga bukan hanya menambah literasi tetapi juga terhindar dari dampak negatif penggunaan medsos yang berlebihan. (*)

Penulis: Yandri Rinaldi