Talkshow Kerja Keras Bebas Cemas Masuk Desa yang digelar BP Jamsostek Kalimantan di Desa Bukit Raya, PPU (foto:iknbisnis.com/ist)

IKNBISNIS.COM, PENAJAM-BPJS Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek kampanyekan program Kerja Keras Bebas Cemas (KKBC).

Kali ini program tersebut menyasar desa-desa. Salah satunya di Desa Bukit Raya, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

Kegiatan digelar BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Kalimantan, Kamis (6/7/2023).

Dalam siaran pers yang disampaikan, Jumat (7/7/2023) dijelaskan, kegiatan tersebut upaya BPJS Ketenagakerjaan bersama pemerintah daerah, memperluas perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan di Bumi Etam.

KKBC Masuk Desa dihadiri Bupati Penajam Paser Utara H Hamdam, Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Kalimantan Erfan Kurniawan, bersama para perangkat desa dan kecamatan Desa Bukit Raya Kecamatan Sepaku.

Dikemas dalam bentuk talkshow sebagai strategi komunikasi BPJS Ketenagakerjaan untuk menjaga konsistensi dalam komunikasi.

Sekaligus, memberi pemahaman dan pengalaman akan jaminan sosial ketenagakerjaan kepada seluruh pekerja. Khususnya di Kabupaten PPU.

Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Erfan Kurniawan mengatakan, launching KKBC Masuk Desa ini merupakan sebuah tagline baru BPJS Ketenagakerjaan.

Pesannya kepada masyarakat, bahwa perlindungan sosial wajib dinikmati seluruh pekerja di Indonesia.

Tidak hanya yang berada di kota, tapi juga di desa, menyasar seluruh pekerja baik formal maupun informal.

Upaya ini merupakan, gebrakan melalui sosialisasi masif untuk seluruh desa termasuk di Desa Bukit Raya, PPU.

“Kami sedang mengkampanyekan agar masyarakat pekerja dari semua sektor, baik kota sampai desa bisa terlindungi BPJS Ketenagakerjaan.

Sehingga bisa kerja dengan keras tanpa merasa cemas,” ucap dia.

Ia menjelaskan, BPJS Ketenagakerjaan menargetkan melindungi 70 juta pekerja hingga tahun 2026.

Termasuk fokus menggarap sektor bukan penerima upah (BPU), sebagian besar berada di desa.

Saat ini, tingkat kepesertaan mencapai 36 juta pekerja.

Sementara iuran BPJS Ketenagakerjaan mulai dari Rp36 ribuan per bulan.

Perlindungan yang didapat berupa Jaminan Hari Tua, Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian.

Adapun KKBC Masuk Desa dinilai tepat karena ekosistem desa menyimpan potensi jutaan pekerja sektor informal atau BPU yang mayoritas belum memahami pentingnya perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.

Menurutnya, pekerjaan di pedesaan juga perlu perlindungan. Seperti petani sawit, ada juga yang perorangan, nelayan resiko pekerjaan tentu ada.

“Karena kalau tidak terlindungi dan terjadi sesuatu bisa menciptakan kemiskinan baru.

Ini selaras dengan Inpres nomor 4 tahun 2022 tentang pengentasan kemiskinan ekstrem,” ungkapnya.

Melalui kegiatan ini, diharapkan pemerintah daerah dapat memberikan dukungan yang luar biasa.

Apalagi sebagian wilayah di PPU ditetapkan sebagai Ibu Kota Negara (IKN) yang baru.

“Tentu sebagai IKN baru harus memastikan masyarakatnya sudah terlindungi dengan BPJS Ketenagakerjaan,” katanya.

Erfan menambahkan, akan mengembangkan program ini hingga seluruh desa di Kabupaten PPU.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati PPU Hamdam mengapresiasi BPJS ketenagakerjaan.

“Kegiatan ini pasti sangat dibutuhkan masyarakat. Sebenarnya program ini sudah sempat masuk desa, tadi terungkap juga ada masyarakat yang sudah menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan sejak tahun 2016 cuma sosialisasinya kurang masif,” ungkapnya.

Ya, bagi pekerja sektor informal, menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan memiliki manfaat yang jauh lebih besar.

Selain memiliki manfaat yang lengkap, BPJS Ketenagakerjaan juga memberikan beragam pilihan kanal pendaftaran dan pembayaran iuran yang mudah dijangkau oleh para pekerja desa.

Di antaranya melalui aplikasi Jamsostek Mobile (JMO), kantor cabang, agen perisai dan perbankan, PT Pos Indonesia, Pegadaian dan lainnya.

“Kegiatan ini menjadi sebuah terobosan, akan memperluas jaringan penetrasi tentang manfaat BPJS Ketenagakerjaan,” tuturnya.

Sementara itu, Kades Bukit Raya Yatiman Setiawan mengaku menyambut baik dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada BPJS Ketenagakerjaan dengan kegiatan ini.

“Saat ini di desa kami memang banyak perubahan karena adanya IKN, banyak yang datang dan pergi. Kurang lebih penduduk saat ini 3.200-an.

Dengan kegiatan ini saya kira cukup luar biasa dan semoga semakin memperkenalkan program jaminan sosial ketenagakerjaan bagi masyarakat desa,” tutupnya. (*)