IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Kecamatan Balikpapan Barat terus memperkuat perannya dalam memberikan pelayanan dan edukasi kepada masyarakat melalui kegiatan sosialisasi yang rutin dilakukan setiap tahun.

Program ini menyasar para Ketua Rukun Tetangga (RT) sebagai ujung tombak penyebaran informasi di wilayah masing-masing.

Kecamatan Balikpapan Barat melalui Plt Sekretaris Camat (Sekcam), Raden Aditya Widya Utama, menjelaskan bahwa setiap tahun sosialisasi yang dilakukan selalu berbeda, menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.

“Setiap tahun sosialisasi yang dilakukan berganti, contohnya pada 2024 kita bicara tentang KTP elektronik,” ujar Raden Aditya saat dijumpai media di kantornya, Kamis (16/10/2025).

Ia menjelaskan, sosialisasi KTP elektronik dilakukan agar seluruh warga Balikpapan Barat memahami pentingnya memiliki identitas digital tersebut.

Adapun pada tahun berikutnya, fokus kegiatan sosialisasi akan berbeda, dengan menyesuaikan kebutuhan prioritas pemerintah.

“Tahun 2025 lain lagi. Pemerintah melalui kecamatan Balikpapan Barat hadir memberikan sosialisasi supaya jangan sampai ada warga Balikpapan Barat tidak sekolah,” ujarnya.

Menurut Raden, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui bahwa pendidikan kini dapat diakses secara gratis, terutama bagi anak-anak usia sekolah.

Selain itu, pemerintah juga memfasilitasi warga dewasa yang belum memiliki ijazah melalui Sanggar Kegiatan Belajar (SKB).

“Meskipun usianya 50 tahun, masih bisa dapat ijazah SMA. Ini perlu disosialisasikan kepada para RT supaya mereka menjadi corong bagi warga,” terangnya.

Lebih lanjut, Raden menyampaikan bahwa Program SKB ini diharapkan dapat membantu masyarakat yang membutuhkan ijazah untuk bekerja.

Ia menyebut, banyak warga usia produktif yang kesulitan mendapatkan pekerjaan karena tidak memiliki ijazah formal. Karenanya, melalui sosialisasi yang dilakukan, Kecamatan Balikpapan Barat berharap masyarakat dapat memahami pentingnya melanjutkan pendidikan, baik untuk pengembangan diri maupun peningkatan peluang kerja.

“Misalkan dibutuhkan tenaga security dengan syarat minimal lulusan SMA, sementara ada bapak-bapak usia 40–50 tahun yang kuat dan sehat tapi tidak punya ijazah, solusinya ya ayo ikut SKB,” tuturnya.

Ia menambahkan, untuk peserta usia muda atau remaja, pendidikan melalui SKB diberikan secara gratis, sementara bagi peserta usia lanjut dikenakan biaya tertentu.

“Kalau yang sudah sepuh memang bayar, tapi kalau usia remaja, misalnya 13 tahun, itu free,” imbuhnya.

Kecamatan Balikpapan Barat berharap melalui sosialisasi ini masyarakat lebih memahami pentingnya melanjutkan pendidikan dan memanfaatkan fasilitas yang disediakan pemerintah untuk pengembangan diri serta kesempatan kerja. (*)

Penulis: Yandri Rinaldi