
IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Puskesmas Baru Tengah menjadi salah satu penerima penghargaan Best Co-Creation pada ajang Jampusnas Nasional ke-II.
Penghargaan tersebut diberikan atas keberhasilan puskesmas membangun kolaborasi lintas sektor dalam pelaksanaan inovasi KLASIK, program penanganan adiksi rokok dan narkoba berbasis komunitas.
Berbeda dengan kategori inovasi pada umumnya yang menilai efektivitas program dari sisi pelaksanaan internal, penghargaan Best Co-Creation berfokus pada sejauh mana inovasi mampu melibatkan pemangku kepentingan eksternal untuk bekerja bersama dalam satu tujuan kesehatan masyarakat.
Inovasi KLASIK dijalankan dengan menghubungkan berbagai institusi, termasuk BNN, Polsek Balikpapan Barat, sekolah-sekolah, serta sektor swasta seperti Pertamina Transkon.
Pada ranah adiksi narkoba, Puskesmas menandatangani nota kesepahaman dengan BNN agar layanan konseling lebih mudah diakses masyarakat melalui skema layanan dekat (service proximity).
Dengan mekanisme tersebut, konseling yang sebelumnya hanya dapat dilakukan di kantor BNN kini dilaksanakan di Puskesmas dengan pendampingan tenaga ahli.
Kolaborasi serupa diterapkan dalam program berhenti merokok. Puskesmas bermitra dengan institusi pendidikan dan perusahaan untuk memberikan konseling berhenti merokok kepada pelajar dan pekerja.
Komitmen pimpinan instansi pun menjadi faktor penting dalam mendukung tindak lanjut konseling dan monitoring kepatuhan peserta.
Menurut Kepala Puskesmas Baru Tengah, drg. Rulida Osma Marisya, penghargaan ini menunjukkan bahwa penyelesaian masalah kesehatan tidak dapat dilakukan oleh satu lembaga saja.
“Ketika institusi lain mengambil peran aktif, program menjadi lebih efektif dan keberlanjutannya lebih terjamin,” terangnya saat diwawancara, Senin (10/11/2025).
Tak hanya itu, Rulida mengungkapkan, kolaborasi akan diperluas ke sekolah dan institusi swasta lainnya di wilayah Balikpapan Barat.
Baginya, pendekatan tersebut sekaligus menjadi strategi, guna memperkuat pencegahan adiksi sejak usia remaja dan kelompok pekerja yang berisiko tinggi.
“Penghargaan Best Co-Creation memperlihatkan bagaimana model kolaborasi dapat meningkatkan dampak layanan kesehatan primer. Serta, sebagai rujukan strategi implementasi inovasi kesehatan di daerah lain,” pungkasnya. (*)