IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan mendukung pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai mitra strategis dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di kota Balikpapan.

Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud menilai, peran UMKM sangat penting dalam mendukung kualitas program MBG.

“Saya sangat mendukung program dari Presiden ini dan tentunya melibatkan pelaku UMKM lokal,” ujar Rahmad Mas’ud, Jum’at (20/12/2024).

Dia menerangkan, pemberdayaan UMKM nantinya akan melalui Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian (DKUMKMP) Balikpapan, dimana Pemkot akan menyaring UMKM yang dinilai mampu memenuhi standar kebersihan, kesehatan dan gizi makanan.

Sebab, lanjut Rahmad Mas’ud MBG bukan sekadar makan gratis, tetapi juga harus memiliki kualitas dan gizi yang baik.

Karenanya, guna memastikan makanan yang disajikan berkualitas, Pemkot Balikpapan juga akan bekerja sama dengan ahli gizi.

“Kami ingin memastikan generasi yang unggul dengan makanan bergizi dan bersih,” terangnya.

Lebih lanjut Rahmad Mas’ud menjelaskan mengenai anggaran, dia membuka kemungkinan penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk melengkapi dana dari pusat.

“Alokasi APBN Rp10 ribu per porsi mungkin perlu ditambah mengingat harga kebutuhan di Balikpapan lebih tinggi,” tuturnya.

Sebelumnya, uji coba program MBG telah dilakukan di Kota Balikpapan, termasuk di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) dan SDN 010 Balikpapan, yang mana diawasi langsung oleh Penjabat (PJ) Gubernur Kaltim Akmal Malik.

Akmal menyebut percontohan ini sebagai langkah evaluasi sebelum program dijalankan secara resmi pada 2025.

“Kami harus memastikan kadar gizi tercukupi, bahkan jika perlu ditambah dari APBD,” kata Akmal.

Dengan kolaborasi bersama antara UMKM lokal, tenaga ahli, dan dukungan anggaran, diharapkan program MBG memberikan manfaat bagi kesehatan maupun Kesejahteraan masyarakat.

Pemkot Balikpapan optimistis program MBG mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. (*)

Penulis: Yandri Rinaldi