IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Keberhasilan Kelurahan Margo Mulyo meraih Juara 1 Kawasan Sehat Tanpa Rokok (KSTR) tingkat Kota Balikpapan tahun 2025 bukanlah capaian yang berdiri sendiri.

Prestasi tersebut merupakan hasil kolaborasi kuat antara pemerintah kelurahan, Puskesmas Margo Mulyo, jajaran RT, dan kader PKK yang terus bergerak aktif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terkait bahaya paparan asap rokok.

Ditemui ditempat kerjanya, Senin (24/11/2025), Sekretaris Kelurahan Margo Mulyo, Hendra Agestha Hamid, menjelaskan bahwa dukungan lintas sektor menjadi kunci keberhasilan.

Edukasi yang konsisten, pengawasan lokasi publik, hingga penguatan budaya hidup sehat di lingkungan keluarga menjadi strategi utama yang dijalankan bersama.

“Keberhasilan ini bukan hanya kerja pemerintah kelurahan, tetapi sinergi semua pihak. Puskesmas memberikan edukasi medis dan pendampingan teknis, RT menjadi penggerak di lapangan, dan masyarakat ikut menjaga. Tanpa kolaborasi, prestasi ini tidak mungkin diraih,” sebut pria yang akrab disapa Gestha itu,

Puskesmas Margo Mulyo juga memainkan peran penting dalam mendorong terbentuknya RBAR (Rumah Bebas Asap Rokok) sebagai budaya baru di lingkungan warga.

Melalui penyuluhan tentang risiko kesehatan akibat paparan asap rokok, pihaknya berhasil meningkatkan kesadaran warga, terutama pada keluarga dengan balita, ibu hamil, dan lansia.

Ia berharap kolaborasi lintas sektor terus berlanjut dan meningkat di tahun depan.

“Ini baru permulaan. Kami akan memperluas RBAR ke seluruh RT dan memperkuat pengawasan agar kawasan sehat tanpa rokok menjadi budaya permanen di Margo Mulyo,” tukasnya.

Keberhasilan itu menunjukkan bahwa pembangunan daerah tidak hanya tentang infrastruktur, tetapi juga tentang kualitas hidup warganya.

Bagi Gestha, semangat gotong royong terbukti mampu menggerakkan perubahan besar dari langkah kecil di lingkungan sekitar.

Kepala Puskesmas Margo Mulyo, dr. Dekrita Ria Hanani, menyampaikan bahwa indikator keberhasilan dapat terlihat dari perubahan perilaku warga dalam dua tahun terakhir.

“Kesadaran masyarakat meningkat signifikan. Banyak keluarga yang mulai menetapkan aturan tidak merokok di dalam rumah demi melindungi anak dan keluarga. Perubahan kecil ini berdampak besar bagi kesehatan jangka panjang,” ujar dr. Dekrita.

Disebutkan bahwa puskesmas secara rutin melakukan penyuluhan di posyandu, sekolah, dan forum RT, termasuk kampanye kawasan publik bebas asap rokok.

Bukan hanya edukasi, pihaknya juga melakukan pemantauan berkala dan pendampingan bagi warga yang ingin berhenti merokok.

Di lapangan, sinergi dengan PKK dan kader posyandu terbukti efektif. Sosialisasi melalui pertemuan RT, pemasangan signage, patroli pelanggaran di fasilitas umum, hingga penyediaan area merokok terpisah menjadi langkah nyata.

Selain meningkatkan kualitas udara dan kebersihan lingkungan, perubahan ini juga membawa manfaat fisik dan sosial.

Di sisi lain, tempat publik menjadi lebih nyaman, jumlah puntung rokok menurun drastis, dan warga semakin bangga terhadap lingkungan sehat yang mereka bangun.

Prestasi ini juga memperkuat identitas Margo Mulyo sebagai kampung percontohan lingkungan sehat Kota Balikpapan, dan kini siap menjadi representasi di tingkat Provinsi Kalimantan Timur. (*)

Penulis: TJakra