
IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Persoalan sampah masih menjadi pekerjaan rumah yang terus diupayakan penyelesaiannya oleh Pemerintah Kota Balikpapan bersama DPRD.
Berbagai strategi kini dibahas untuk memastikan kota tetap bersih dan pengelolaan sampah berjalan lebih berkelanjutan.
Anggota Komisi III DPRD Balikpapan, Wahyullah Bandung, menegaskan bahwa kondisi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Manggar kini sudah memasuki masa kritis.
Berdasarkan kajian teknis, kapasitas TPA diperkirakan hanya mampu bertahan satu hingga dua tahun ke depan. Zona 7 disebut menjadi area terakhir yang dapat digunakan untuk penimbunan sampah.
“Dalam skala kota, kita masih mengandalkan TPA Manggar sebagai existing. Namun dalam kajian, satu atau dua tahun ke depan TPA Manggar itu akan penuh dan tidak boleh lagi ada penambahan zona,”ujarnya, Senin (17/11/2025).
Ia menambahkan bahwa Kementerian Lingkungan Hidup telah mengeluarkan surat edaran yang menegaskan larangan membuka TPA baru di lokasi lain.
Kondisi tersebut membuat pemerintah harus memikirkan langkah serius dalam pengelolaan sampah di tingkat hulu.
Menurut Wahyullah, keterlibatan masyarakat menjadi kunci utama. Karena itu, ia mengapresiasi langkah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang terus memperbanyak keberadaan bank sampah di tingkat kelurahan.
“DLH sudah berupaya meningkatkan kegiatan bank sampah. Setiap kelurahan, kalau tidak salah, kini memiliki sekitar tujuh sampai delapan bank sampah,” jelasnya.
Namun, ia menilai sistem bank sampah masih menghadapi sejumlah kendala di lapangan. Mulai dari ketidakpastian jadwal pengambilan sampah oleh pengepul hingga tidak stabilnya harga jual sampah yang terkumpul. Hal ini membuat keberlanjutan bank sampah kerap terhambat.
“Beberapa tempat memang punya bank sampah, tapi tidak ada kepastian kapan sampah itu diambil. Harganya juga tidak menentu,” tuturnya.
Karena itu, ia menekankan perlunya penguatan bank sampah tidak hanya sebagai tempat menabung sampah, tetapi juga sebagai pusat pengolahan yang mampu memberikan nilai tambah bagi masyarakat.
“Kita perlu mendorong supaya bank sampah bukan hanya tempat menampung, tetapi bisa menjadi lokasi pengolahan sampah masyarakat yang bernilai ekonomi,” kata Wahyullah.
Ia berharap strategi komprehensif segera dipersiapkan agar pengelolaan sampah tidak lagi bertumpu pada TPA. Penguatan ekonomi sirkular melalui bank sampah dinilai menjadi salah satu solusi menuju pengelolaan sampah yang lebih mandiri, terstruktur, dan berkelanjutan. (*)