
IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Puskesmas Baru Tengah menegaskan bahwa peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 bukan sekadar seremoni, tetapi momen penting untuk memperkuat kesadaran masyarakat terhadap ancaman penyakit yang masih tinggi di wilayah tersebut.
Kepala Puskesmas Baru Tengah, drg. Rulida Osma Marisya, menyebut bahwa tema HKN tahun 2025 “Transformasi Kesehatan untuk Indonesia Maju”, menjadi dorongan bagi fasilitas kesehatan untuk memperkuat layanan preventif.
Ia menyoroti, masalah kesehatan yang kini menjadi perhatian utama adalah tingginya kasus penyakit tidak menular (PTM) seperti hipertensi, diabetes melitus, dan obesitas.
Selain itu, Tuberkulosis (TBC) masih menjadi penyakit menular prioritas nasional yang membutuhkan penanganan serius, terutama karena banyak kasus yang tidak terdeteksi akibat rendahnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri.
“TBC masih ditemukan di masyarakat dan sering terlambat terdeteksi. Sementara PTM terus bertambah seiring perubahan gaya hidup. Dua kelompok penyakit ini harus ditangani bersamaan,” ujarnya saat diwawancara, Kamis (13/11/2025).
Sebagai langkah untuk menjawab persoalan tersebut, Puskesmas Baru Tengah memperkuat beberapa program prioritas.
Di antaranya, Program Eliminasi TBC Tahun 2030 melalui skrining aktif dari rumah ke rumah, pemeriksaan dahak, serta pemantauan pengobatan berbasis kader kesehatan.
Program Posbindu PTM juga kembali digencarkan, ditambah edukasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) di sekolah, lingkungan kerja, dan permukiman warga.
Kemudian, puskesmas juga memperkuat digitalisasi layanan agar masyarakat lebih mudah mengakses pendaftaran, informasi medis, dan hasil pemeriksaan.
“Kemudahan akses layanan adalah bagian dari transformasi kesehatan,” tutur Rulida.
Puskesmas menilai, keberhasilan program kesehatan tidak bisa berjalan tanpa keterlibatan masyarakat.
Di sisi lain, warga diimbau aktif melakukan pemeriksaan TBC jika mengalami batuk berkepanjangan, menghadiri Posyandu dan Posbindu untuk skrining rutin, serta menjaga kebersihan lingkungan.
“Kesehatan berawal dari rumah. Kami sangat mengharapkan masyarakat menjadi bagian dari upaya pencegahan, bukan hanya datang ke puskesmas saat sakit,” imbuhnya.
Setelah momentum HKN, Puskesmas Baru Tengah menargetkan beberapa perubahan, seperti menurunnya kasus TBC melalui deteksi dini, meningkatnya kesadaran pemeriksaan PTM, serta membaiknya status gizi anak melalui peningkatan cakupan imunisasi.
Puskesmas juga memprioritaskan pembentukan budaya hidup sehat secara mandiri. Lewat peringatan HKN tahun ini, pihaknya berharap masyarakat memahami terkait menjaga kesehatan merupakan tanggung jawab bersama.
“Transformasi kesehatan hanya dapat tercapai jika fasilitas kesehatan dan masyarakat berjalan seiring,” pungkasnya. (*)