
IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Puskesmas Baru Tengah melaksanakan imunisasi lanjutan bagi siswa sekolah dasar sebagai upaya memperkuat kekebalan tubuh terhadap penyakit difteri dan tetanus.
Kegiatan itu dilakukan di SD Negeri 022 Baru Tengah dan merupakan bagian dari program imunisasi nasional, yang dilaksanakan secara bertahap di seluruh sekolah wilayah kerja puskesmas tersebut.
Penanggung Jawab Program Imunisasi Puskesmas Baru Tengah, Marisa Umami, menjelaskan bahwa imunisasi ini merupakan rangkaian lanjutan dari imunisasi dasar yang telah diberikan pada masa bayi.
“Tujuan imunisasi tetap sama, yaitu meningkatkan kekebalan masyarakat, khususnya anak sekolah, terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin. Untuk kegiatan hari ini, vaksin yang diberikan adalah DT dan TD,” kata Marisa saat diwawancara, Selasa (11/11/2025).
Imunisasi DT ditujukan untuk siswa kelas 1, sedangkan imunisasi TD diberikan kepada siswa kelas 2 dan kelas 5.
Adapun pemilihan sasaran, dengan mengikuti rekomendasi Komite Imunisasi Nasional, yang menetapkan bahwa usia 5-7 tahun merupakan periode penting untuk penguatan kembali kekebalan terhadap difteri dan tetanus.
Sementara kelas 2 dan kelas 5 dipilih untuk mempertahankan kekebalan jangka panjang.
Di SD Negeri 022, total sasaran mencapai 373 siswa.
Berikut rinciannya yaitu 122 siswa kelas 1 menerima imunisasi DT, 118 siswa kelas 2 dan 133 siswa kelas 5 menerima imunisasi TD. Seluruh prosedur dilakukan dengan standar kesehatan, mulai dari pengecekan kondisi anak, pemberian vaksin, hingga observasi singkat setelah penyuntikan.
Terkait kemungkinan reaksi simpang, Marisa menyampaikan bahwa efek yang muncul umumnya ringan.
“Biasanya hanya pegal di bekas suntikan. Demam jarang terjadi, tetapi kalau muncul bisa ditangani di rumah dengan kompres hangat dan istirahat. Jika keluhan tidak mereda, orang tua dapat membawa anak ke puskesmas,” tuturnya.
Pelaksanaan imunisasi lanjutan ini merupakan langkah pencegahan penyakit menular berbasis populasi anak sekolah.
Di sisi lain, Puskesmas Baru Tengah berencana melanjutkan kegiatan yang sama pada enam sekolah dasar lainnya dalam waktu dekat.
“Tujuan kita menjaga, sehingga kekebalan tidak menurun. Ini adalah upaya kesehatan yang sifatnya jangka panjang,” tutup Marisa. (*)