Kepala Puskesmas Baru Tengah, drg. Rulida Osma Marisya

IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Program KLASIK atau Kelas Bebas Adiksi Rokok dan Narkoba yang dijalankan Puskesmas Baru Tengah menunjukkan hasil signifikan dalam upaya pengurangan perilaku adiktif di masyarakat.

Program itu terdiri dari dua layanan utama, yaitu SENJA (Stop Narkoba Jaga Anak Bangsa) dan SORE (Stop Rokok Enyahkan Asap), yang secara terstruktur memberikan edukasi, deteksi dini, konseling, hingga tindak lanjut rehabilitatif.

Pada layanan adiksi narkoba melalui Program SENJA, dilakukan skrining terhadap 463 sasaran. Sebanyak 11 orang yang terdeteksi sebagai pengguna kemudian menjalani proses konseling kolaboratif antara Puskesmas dan Badan Narkotika Nasional (BNN).

Adapun, seluruh peserta dinyatakan bebas zat setelah menyelesaikan pendampingan. Sementara itu, layanan berhenti merokok mencatat hasil yang tidak kalah signifikan.

Diketahui, dari 244 individu yang disaring, 79 peserta menjalani konseling intensif dan sebanyak 64 orang berhasil berhenti merokok. Tingkat keberhasilan mencapai 81,01 persen.

Kepala Puskesmas Baru Tengah, drg. Rulida Osma Marisya, menyebut bahwa pendekatan konseling dilakukan secara bertahap.

Dengan meliputi asesmen tingkat ketergantungan nikotin, konseling motivasional, serta monitoring kepatuhan.

Inovasi itu, ujarnya, tidak berjalan secara mandiri. Puskesmas Baru Tengah membangun jaringan kolaborasi dengan BNN Kota Balikpapan, BNN Provinsi Kalimantan Timur, Polsek Balikpapan Barat, sekolah, serta sektor swasta seperti Pertamina Transkon.

Rulida menyampaikan, pendekatan kolaboratif bertujuan memastikan layanan lebih mudah diakses masyarakat dan mengurangi stigma terhadap konseling adiksi.

Salah satu contoh pelaksanaan ialah program berhenti merokok di SMP Negeri 25 Balikpapan dan perusahaan Pertamina Transkon. Dukungan pimpinan institusi menjadi faktor penting dalam memastikan keberlanjutan program.

“Ketika pimpinan memiliki komitmen, pembinaan dan pendampingan dapat berjalan lebih efektif,” ucap Rulida saat ditemui, Senin (10/11/2025).

Ia mengatakan bahwa program KLASIK telah berjalan selama lima tahun dan akan terus dikembangkan.

Dalam waktu dekat, Puskesmas berencana memperluas layanan ke sekolah lain di wilayah Balikpapan Barat serta perusahaan tambahan yang menyatakan ketertarikan pada intervensi kesehatan pekerja.

“Kami melihat hasil nyata. Tugas berikutnya adalah memperluas jangkauan,” ungkap Rulida.

Baginya, inovasi tersebut dapat menjadi contoh layanan kesehatan primer yang tidak hanya berorientasi pengobatan, namun juga pencegahan dan pemulihan perilaku adiktif berbasis komunitas. (*)

Penulis: Yandri Rinaldi