
IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – PT Kaltim Kariangau Terminal (KKT) berhasil mewujudkan operasional pelabuhan yang lebih ramah lingkungan melalui elektrifikasi tiga unit Quay Container Crane (QCC).
Langkah ini menggantikan penggunaan genset berbahan bakar minyak dengan pasokan listrik langsung, sehingga meningkatkan efisiensi operasional sekaligus mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan keselamatan kerja.
Direktur Utama PT KKT yang juga menjabat Plh. Direktur Operasi dan Teknik, Enriany Muis, menjelaskan bahwa proses elektrifikasi dilakukan secara bertahap sepanjang 2025 dan kini seluruh unit QCC sudah sepenuhnya menggunakan pasokan listrik.
“Kami melakukan elektrifikasi secara bertahap. Untuk QCC yang pertama selesai di bulan Februari, lalu Mei, dan terakhir selesai di bulan Juli. Dan pada bulan Agustus, seluruh crane sudah menggunakan supply listrik,” tuturnya, senin (10/11/2025).
Sebelum inovasi ini diterapkan, setiap QCC bergantung pada genset yang menghasilkan emisi gas buang, kebisingan, serta biaya tinggi untuk bahan bakar, pelumas, filter, dan perawatan rutin. Kini, genset hanya berfungsi sebagai cadangan saat terjadi pemadaman listrik.
“Jadi, genset hanya digunakan sebagai backup apabila terjadi blackout atau pemadaman listrik,” tambah Enriany.
Dengan sistem baru ini, kinerja QCC menjadi lebih andal berkat pasokan daya yang stabil. Hal itu mengurangi risiko kerusakan pada sistem elektrikal dan kontrol crane, seperti PLC dan Drive System.
“Supply listrik jauh lebih stabil dibandingkan dengan penggunaan genset, sehingga potensi kerusakan pada peralatan elektrikal khususnya sistem kontrol bisa kami tekan secara signifikan,” katanya.
Dari segi biaya, perubahan ini membawa penghematan besar. Perusahaan tak lagi terbebani pengeluaran untuk BBM, servis, penggantian suku cadang, maupun overhaul genset. Menurut Enriany, pengeluaran rutin itu kini bisa bisa ditekan secara signifikan setelah beralih ke listrik.
Selain itu, manfaat lingkungan dan keselamatan kerja pun terasa nyata. Operasional crane kini lebih senyap tanpa suara mesin genset, serta bebas polusi udara. Lingkungan kerja jadi lebih bersih, aman, dan nyaman bagi operator serta seluruh pekerja.
Inovasi ini juga mendukung efisiensi energi, pengurangan emisi karbon, dan peningkatan keandalan peralatan di terminal peti kemas Balikpapan, yang merupakan simpul logistik penting di Kalimantan Timur. Langkah KKT selaras dengan visi green port nasional serta komitmen terhadap prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance).
Transformasi ini menjadi bukti nyata tanggung jawab KKT dalam membangun pelabuhan modern dan berkelanjutan.
“Dari sisi biaya lebih hemat, dari sisi keandalan lebih baik dan dari sisi lingkungan lebih bersih. Jadi manfaatnya menyeluruh,” pungkasnya. (*)