
IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Setiap akhir tahun, wilayah Margasari di Balikpapan Barat selalu bersiap menghadapi banjir rob. Air asin dari laut kerap menembus bangunan Puskesmas Margasari, merusak berkas medis, komputer, hingga peralatan elektronik.
Dari situ, lahir gagasan inovatif untuk menyelamatkan data kesehatan melalui sistem digital bernama “Si Marsa Dansa.”
Kepala Tata Usaha Puskesmas Margasari, Linda Kumayasari, menceritakan, inovasi ini muncul dari pengalaman pahit kehilangan seluruh data pelayanan akibat banjir rob berulang.
“Dulu setiap banjir, berkas dan komputer rusak. Data pasien hilang, rekam medis tidak tersisa. Kami sampai harus mempalet semua peralatan agar tidak terendam,” kisahnya.
Si Marsa Dansa merupakan singkatan dari Sistem Informasi Puskesmas Margasari dan Staf, yaitu platform internal berbasis aplikasi yang menyimpan seluruh data dan laporan kinerja tenaga kesehatan.
“Sekarang semua tersimpan di sistem digital dan bisa diakses lewat ponsel. Kalau ditanya jumlah kasus penyakit, tinggal buka aplikasi,” jelas Linda.
Inovasi ini dikembangkan pada 2024, bertepatan dengan masa awal Linda menjabat sebagai Kepala TU.
Ia menyebut, sistem ini dibuat sederhana namun efektif dengan mengintegrasikan seluruh program, mulai dari data penyakit, laporan imunisasi, hingga absensi petugas.
“Kini semua petugas sudah punya akses ke Si Marsa Dansa. Data penyakit seperti DBD, TBC, hingga capaian imunisasi bisa langsung dilihat,” ungkapnya saat ditemui, Selasa (4/11/2025).
Inovasi tersebut berhasil membawa Puskesmas Margasari masuk 10 besar inovasi pelayanan publik terbaik pada Diklat Kepemimpinan Pengawas LANRI Samarinda tahun 2024.
Bagi Linda, capaian itu bukan sekadar penghargaan, tapi bukti bahwa digitalisasi bisa menjadi solusi bagi pelayanan kesehatan di daerah pesisir.
Sistem ini juga memangkas waktu kerja pegawai. Sebelumnya, proses rekap data bulanan dilakukan manual dan memakan waktu berjam-jam. Kini, laporan bisa dikirim ke Dinas Kesehatan hanya dengan satu klik.
“Kami tidak lagi takut kehilangan data. Semua laporan tersimpan otomatis di cloud,” ujarnya.
Meski demikian, Linda mengakui sistem ini masih perlu pengembangan lebih lanjut.
“Kami ingin kembangkan menjadi website agar bisa diakses lintas sektor, tapi masih terkendala server dan ruang penyimpanan,” ungkapnya.
Ia menuturkan bahwa server baru bisa diwujudkan jika gedung puskesmas yang baru selesai dibangun. Namun, Si Marsa Dansa tetap menjadi tonggak penting dalam upaya transformasi digital di layanan kesehatan dasar Balikpapan.
“Harapannya, pelayanan makin efisien, cepat, dan data masyarakat lebih aman dari risiko banjir,” tutup Linda. (*)