IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Puskesmas Margasari di Balikpapan Barat mengembangkan inovasi unik bernama “Lihat Jaketku Keren”, singkatan dari LIngkunganku seHat, JAminan KEsehaTanKU terKEndali dan teRENcana. Program itu telah mengajak masyarakat untuk menukar sampah daur ulang dengan pelayanan kesehatan gratis.

Inovasi tersebut digagas oleh drg. Andi Irnawati, tenaga kesehatan gigi Puskesmas Margasari, sejak 2019. Ia menjelaskan, ide ini berawal dari masalah lingkungan pesisir yang banyak menghasilkan limbah plastik dan rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan gigi.

“Masyarakat di sini umumnya datang berobat ketika sakit gigi sudah parah. Padahal penyebab utama kerusakannya karena karang gigi,” katanya saat diwawancara, Selasa (4/11/2025).

Melalui program Lihat Jaketku Keren, masyarakat dapat menukar 3 kilogram botol plastik atau 8 kilogram kardus bekas untuk mendapatkan layanan pemeriksaan kesehatan seperti pembersihan karang gigi, cek kolesterol, atau pemeriksaan asam urat.

“Mereka membawa sampah ke Puskesmas, ditimbang, lalu dicatat di buku tabungan sampah. Kalau sudah terkumpul sesuai syarat, baru bisa ditukar dengan layanan,” jelas drg. Andi.

Adapun, hasil penjualan sampah yang dikumpulkan masyarakat digunakan kembali untuk membeli alat kesehatan sederhana. Seperti stik kolesterol dan stik asam urat.

“Kami menjual sampah ke pengepul seharga seribu rupiah per kilogram, hasilnya dipakai untuk pengadaan alat pemeriksaan yang kembali dipakai untuk masyarakat,” tuturnya.

Program ini sempat terhenti selama pandemi, kemudian diaktifkan kembali pada 2023 dan kembali berjalan penuh di tahun 2024.

Inovasi tersebut berhasil meraih juara satu tingkat Provinsi Kalimantan Timur pada ajang lomba Tenaga Kesehatan Teladan dalam kategori Dokter Gigi Teladan.

“Dari Balikpapan hanya Puskesmas Margasari yang mewakili dan berhasil juara satu,” ungkapnya.

Menurut drg. Andi, inovasi ini memberi manfaat ganda yaitu mengurangi volume sampah di wilayah pesisir sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan gigi.

“Masyarakat bisa berobat tanpa biaya besar. Cukup dengan membawa 3 kilogram botol, mereka sudah bisa membersihkan karang gigi yang biasanya biayanya lebih dari Rp300 ribu,” tuturnya.

Ia mengungkapkan, Puskesmas Margasari berencana memperluas jenis sampah yang bisa ditukar dengan layanan kesehatan, agar lebih banyak warga terlibat.

“Harapannya, kesadaran masyarakat terhadap kebersihan dan kesehatan bisa tumbuh bersamaan,” tutup drg. Andi. (*)

Penulis: Yandri Rinaldi